Madiun (Antara Jatim) - Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun terus intensif melakukan tindakan pencegahan penularan penyakit HIV/AIDS akibat banyaknya kasus tersebut di wilayah setempat.
Data Dinas Kesehatan Kota Madiun mencatat, jumlah kasus orang yang terjangkit HIV/AIDS sejak ditemukan pertama kali tahun 2004 hingga saat ini telah mencapai 248 kasus.
"Dari jumlah tersebut, sebanyak 100 penderita di antaranya telah meninggal dunia dan sisanya 148 orang masih bertahan dan diawasi," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Madiun dr Agung Sulistya Wardani saat kegiatan Ikrar Bersama dan Sarasehan Penanggulangan HIV/AIDS di Asrama Haji Kota Madiun, Selasa.
Menurut dia, banyaknya temuan kasus HIV/AIDS di Kota Madiun seiring dengan upaya deteksi dini yang digalakkan oleh pemkot. Baik yang diketahui melalui tingginya kesadaran memeriksakan diri ke klinik VCT maupun temuan dari PMI saat donor darah.
"Tren penyebaran penyakit tersebut di Kota Madiun lebih cenderung akibat hubungan seksual yang tidak sehat, yakni sering berganti-ganti pasangan yang menyumbang hingga 48 persen," kata dia.
Sedangkan sisanya disebabkan karena penggunaan narkotika melalui jarum suntik, prostitusi, kaum gay, dan ibu hamil terhadap bayi yang dikandungnya.
Untuk itu, Pemkot Madiun melalui Dinas Kesehatan setempat melakukan kegiatan Ikrar Bersama dan Sarasehan Penanggulangan HIV/AIDS sebagai wujud bahwa Kota Madiun berkomitmen agar penyebaran penyakit tersebut berhenti dan tidak ditemukan lagi kasus baru.
"Kegiatan ini merupakan ajang para kader dan duta pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di Kota Madiun untuk berikrar dan melakukan sosialisasi ke masyarakat dan instansinya masing-masing tentang penyakit HIV/AIDS dan pencegahannya," kata dia.
Adapun, kader dan duta pencegahan serta penanggulangan HIV/AIDS tersebut berasal dari berbagai kalangan, di antaranya kader PKK serta perwakilan dari berbagai instansi terkait seperti kepolisian, kejaksaan, sekolah, mahasiswa, lapas, dan lainnya.
Sementara, Wakil Wali Kota Madiun Sugeng Rismiyanto meminta agar ikrar pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS yang diucapkan oleh masing-masing perwakilan kader dan duta tersebut jangan hanya sebagao formalitas saja, namun benar-benar dilakukan di masyarakat.
"Sehingga, tujuan Kota Madiun untuk mencegah kasus HIV/AIDS bertambah dapat terwujud. Ini merupakan tanggung jawab bersama," kata dia.
Dalam acara sarasehan tersebut mendatangkan tiga narasumber, yakni Drg Ansarul Fahruda selaku Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Masalah Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur; Kepala Dinas Kesehatan Kota Madiun dr Agung Sulistya Wardani; serta aktivis HIV/AIDS dari Provinsi Jatim yang juga seorang ODHA, Ratna. (*)