Madiun, Jatim (ANTARA) - Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes dan KB) Kota Madiun, Jawa Timur memberikan pembinaan bagi calon pengantin sebagai upaya mencegah timbulnya kasus stunting baru di wilayah setempat.
Kepala Dinkes dan KB Kota Madiun Denik Wuryani di Madiun, Selasa, mengatakan bahwa pembinaan tersebut bertujuan untuk memastikan para calon pengantin siap secara fisik dan mental sebelum menikah, terutama agar kelak mampu melahirkan bayi yang sehat dan bebas dari stunting maupun gangguan tumbuh kembang.
"Dalam pembinaan ini kami melakukan pemeriksaan tinggi badan, berat badan, lingkar lengan atas, dan hemoglobin (Hb) untuk mengetahui apakah calon pengantin mengalami anemia atau tidak," ujarnya.
Ada sebanyak 27 orang calon pengantin dari tiap kelurahan yang mengikuti kegiatan tersebut sebagai bagian dari persiapan pernikahan dan kehamilan.
Ia menambahkan, kegiatan tersebut juga melibatkan kerja sama dengan Kementerian Agama (Kemenag) untuk memberikan pembekalan khusus mengenai pernikahan dan edukasi pencegahan stunting.
Menurutnya, data stunting hasil penimbangan memang fluktuatif setiap bulan. Namun upaya pencegahan terus digencarkan, termasuk dengan rutin memberikan tablet tambah darah kepada remaja putri di sekolah-sekolah.
"Tujuannya agar saat mereka dewasa, menikah, dan hamil, bisa melahirkan generasi yang unggul, bebas stunting," katanya.
Penanganan stunting di Kota Madiun dilakukan secara menyeluruh. Setiap kasus yang ditemukan langsung ditangani dengan bersinergi bersama berbagai pihak.
"Ada empat faktor utama penyebab stunting. Yakani keturunan, penyakit menular, lingkungan, dan faktor sosial. Kami kolaborasi lintas sektor untuk mengatasinya," kata Denik.
Pembinaan calon pengantin tersebut rutin digelar dengan melibatkan peserta yang berganti-ganti yang segera merencanakan menikah.
