Madiun (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun, Jawa Timur terus menggenjot percepatan penurunan stunting anak di wilayah setempat untuk mencapai target di bawah lima persen.
"Stunting harus mendapatkan penanganan serius karena anak-anak adalah investasi masa depan. Meskipun angka stunting di Kabupaten Madiun berhasil turun, namun perlu penanganan serius," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun Heri Setyana dalam keterangan di Madiun, Minggu.
Dia menjelaskan stunting sebagai permasalahan bersama yang harus diselesaikan secara kolaboratif. Sesuai data jumlah balita stunting di Kabupaten Madiun mencapai 1.726 balita atau 5,28 persen. Angka itu jauh dari prevalensi stunting secara nasional 19,8 persen.
Meski demikian, Pemkab Madiun bersama pihak terkait terus berupaya untuk mencapai target yang telah ditetapkan lima persen.
"Alhamdulillah, posisi saat ini stunting Kabupaten Madiun berada pada angka 5,28 persen. Itu hasil bulan timbang Oktober dengan kehadiran di atas 95 persen," katanya.
Berbagai upaya terus dilakukan Pemkab Madiun untuk mendorong percepatan penurunan stunting di wilayah itu, di antaranya penyediaan tim pendampingan masyarakat, penimbangan serentak enam bulan sekali, pemanfaatan alat antropometri berstandar di seluruh posyandu, pemberian makanan tambahan bergizi berbasis pangan lokal, intervensi gizi pada remaja putri melalui tablet tambah darah, edukasi dan pendampingan calon pengantin, serta banyak lainnya.
Dengan upaya-upaya tersebut diharapkan kasus stuanting anak di Kabupaten Madiun terus turun sesuai yang dicanangkan pemerintah pusat guna mewujudkan Indonesia Emas bebas stunting.
