Madiun (ANTARA) - Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes PPKB) Kota Madiun, Jatim bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI) setempat melakukan sosialisasi bahaya rokok dan pemeriksaan dini di sekolah guna mencegah perokok aktif di usia pelajar.
Kegiatan yang digelar dalam rangka peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia tersebut di antaranya dilakukan SMP Negeri 10 Kota Madiun.
"Kami di sini memberikan pemahaman tentang bahaya zat nikotin yang dihasilkan rokok yang merupakan salah satu dari 10 besar penyebab kematian seperti stroke, paru-paru, dan jantung. Utamanya pada usia pelajar agar menghindarinya dan tidak coba-coba merokok," ujar Ketua IDI Cabang Kota Madiun Sutowo, Kamis.
Menurutnya, tidak dipungkiri generasi muda saat ini sudah banyak yang mengenal rokok sejak usia dini. Hal itu yang menjadi konsentrasi digelar kegiatan sosialisasi tersebut.
Karenanya, untuk melakukan pencegahan, dibutuhkan peran serta semua pihak. Tidak hanya pelajar yang bersangkutan, namun juga pihak sekolah, lingkungan masyarakat, serta keluarga untuk menanamkan pola hidup sehat.
Dalam kegiatan tersebut juga diadakan pemeriksaan berupa skrining pada sejumlah siswa kelas 7 dan 8 sebagai upaya deteksi dini. Pelaksanaan skrining dilakukan dengan memberikan formulir tanya jawab untuk siswa dan dengan metode wawancara. Siswa juga dites menggunakan alat "CO Anayzer" atau "Smokerlyzer" untuk mengetahui kadar karbon monoksida dalam tubuh.
Melalui kegiatan tersebut, pihaknya berharap, generasi muda memiliki tubuh yang sehat sehingga mampu menyerap pelajaran di sekolah secara optimal dan menciptakan Generasi Emas 2045.
Sehingga dapat mencegah perilaku perokok muda yang akan berdampak buruk terhadap kesehatan mereka ke depannya.