Madiun (Antara Jatim) - Sebanyak 307 pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Kabupaten Madiun, Jawa Timur, menerima tanda kehormatan Satya Lancana Karya Satya dari Presiden RI.
Tanda kehormatan Satya Lancana Karya Satya tersebut diberikan oleh Bupati Madiun Muhtarom bertepatan dengan peringatan hari Sumpah Pemuda tahun 2016 di Madiun, Jumat.
"Satya Lancana Karya Satya merupakan tanda penghargaan yang diberikan kepada PNS yang telah bekerja dengan penuh kesetiaan, kejujuran, kecakapan, dan disiplin kepada Pancasila, UUD 1945, negara, dan pemerintah," ujar Bupati Muhtarom.
Sesuai data, dari 307 PNS yang menerima tersebut, sebanyak 93 orang di antaranya telah mengabdi selama 10 tahun, 123 orang mengabdi selama 20 tahun, dan 91 orang telah mengabdi selama 30 tahun.
Bupati berharap, dengan penerimaan Satya Lancana Karya Satya tersebut, kinerja para PNS yang menerima dapat lebih baik lagi.
"Selain itu, penghargaan ini juga sebagai pemicu para PNS lainnya untuk terus bekerja dengan kesetiaan, kejujuran, kecakapan, dan disiplin kepada Pancasila, UUD 1945, negara, dan pemerintah," kata dia.
Terkait peringatan hari Sumpah Pemuda, sesuai dengan sambutan tertulis Menteri Pemuda dan Olahraga RI, merupakan hari kebangkitan anak muda Indonesia. Dengan kemajuan teknologi, pemuda-pemuda Indonesia dari Sabang sampai Merauke terus bergerak memberikan andil pemikiran dan gagasannya untuk kesejahteraan dan kebesaran Bangsa Indonesia, terutama di mata dunia.
"Kita buktikan dalam sejarah Indonesia, untuk kesekian kalinya pemuda Indonesia menjadi motor utama penentu perubahan Indonesia," kata dia membacakan sambutan Menteri Pemuda dan Olahraga RI.
Data demografi Indonesia menyebutkan bahwa jumlah pemuda di Indonesia sesuai dengan UU Nomor 40 Tahun 2009 tentang kepemudaan dengan batasan usia antara 16-30 tahun, berjumlah 61,8 juta orang, atau 24,5 persen dari total jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 252 juta orang (Data BPS, 2014).
Secara kuantitas angka 24,5 persen tersebut ini cukuplah besar. Ditambah lagi dalam waktu dekat ini mulai tahun 2020 sampai 2035, Indonesia akan menikmati suatu era yang langka yang disebut dengan bonus demografi.
Bonus demografi tersebut menjadi peluang sangat strategis bagi sebuah negara untuk melakukan percepatan pembangunan ekonomi dengan dukungan ketersediaan sumber daya manusia usia produktif dalam jumlah yang cukup signifikan.
Rasio sederhananya dapat digambarkan bahwa di setiap 100 penduduk Indonesia, terdapat 64 orang yang berusia produktif, sisanya 46 orang adalah usia anak-anak dan lansia.
"Rasio usia produktif di atas 64 persen sudah lebih dari cukup bagi Indonesia untuk melesat menjadi negara maju. Itu adalah rasio usia produktif terbaik Indonesia yang mulai kita nikmati nanti tahun 2020 dan akan berakhir pada tahun 2035. Karena itu, saatnya Indonesia untuk maju," katanya. (*)