Surabaya (Antara Jatim) - Rektor ITS Prof Ir Joni Hermana MScES PhD secara resmi melepas tim Spektronics ITS untuk berlaga di ajang Chemeca yang diselenggarakan oleh Adelaide University, Australia, pada 25-28 September.
"Spektronics menjadi bukti bahwa ITS tak hanya unggul dalam bidang otomotif yang selama ini menjadi andalan. Sebab, ITS turut mengembangkan riset tentang bahan bakar alternatif sebagai tenaga penggerak yang dalam hal ini menggunakan reaksi kimia," kata Joni di Rektorat ITS, Jumat.
Joni berharap temuan tim Spektronics dapat menjadi bahan bakar alternatif di masa depan karena sifatnya yang ramah lingkungan. Selain itu, ia berharap Tim Spektronics bisa pulang membawa gelar juara.
Menurutnya sejak berdiri sejak 2010, tim tersebut sudah sangat berpengalaman karena sudah ikut berbagai kompetisi chem-e-car tingkat internasional, di antaranya di Jerman, Brisbane, Malaysia, Taiwan, dan Perth.
"Bahkan, tim ini tak pernah pulang dengan tangan kosong. Untuk itu, kami mohon doa dan dukungan agar mereka kembali meraih kemenangan dan mengharumkan nama ITS dan Indonesia,” imbuh Joni.
Sementara itu, manajer Tim Spektronics, Abdul Karim Amarullah menjelaskan bahwa Chemeca merupakan salah satu kompetisi yang menantang pesertanya untuk merancang prototipe mobil berbahan bakar reaksi kimia. Dalam kompetisi tersebut, kecepatan dan daya tempuh bahan bakar tidak menjadi penilaian utama.
“Tapi mereka menguji bagaimana kami mengontrol reaksi kimia untuk menempuh jarak tertentu dengan beban mobil tertentu pula,” ujar mahasiswa jurusan Teknik Kimia ini.
Tim yang terdiri atas mahasiswa jurusan Teknik Kimia, Teknik Industri, dan Desain Produk ini berharap bisa unggul dengan kedua mobil yang diusungnya tersebut. Abdul menegaskan bahwa keduanya memiliki spesifikasi yang berbeda. Spektronics 11 unggul dengan mengusung konsep bahan bakar alumunium air battery yang menggunakan mekanisme stopping hidrogen peroksida dengan katalis besi (III) klorida.
“Keunggulannya karena bahan bakarnya oksigen, sehingga tidak perlu repot mencari karena tersedia di alam. Selain itu, reaksinya tergolong sangat stabil dan memiliki tingkat keakuratan yang tinggi,” jelasnya.
Lain halnya dengan Spektronics 12 yang menggunakan konsep bahan bakar hidrogen peroksida yang reaksinya akan menghasilkan gas bertekanan tinggi. Gas tersebut yang akan mendorong piston dan menggerakkan mobil.“Yang menarik adalah karena hasil reaksi Spektronics 12 sangat ramah lingkungan,” tambah Abdul.
Meski begitu, mahasiswa asal Riau tersebut mengaku bahwa timnya menghadapi kesulitan berupa perbedaan kondisi selama di Indonesia dan Adelaide nanti. Sebab, kondisi suhu, kelembaban, maupun lintasan yang berbeda akan berpengaruh pada reaksi kimia yang telah mereka rancang selama satu tahun persiapan tersebut.
“Guna mengantisipasinya, sebelum lomba, kami akan melakukan kalibrasi dan running test terlebih dahulu di Adelaide untuk menyesuaikan dengan reaksi yang kami buat,” tutur Abdul.
Tim Spektronics yang merupakan tim chem-e-car pertama di Indonesia ini akan mengikutsertakan dua mobil di ajang tersebut. Yakni mobil Spektronics 11 dan Spektronics 12. Tiap tahun, mobil yang harus diikutsertakan dalam lomba harus berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Tim Spektronics ITS sendiri telah berpartisipasi dalam kompetisi mobil chem-e-car ini sejak tahun 2010 lalu. Hingga saat ini, tim Spektronics ITS masih eksis dalam berkarya dan telah melahirkan total 12 mobil chem-e-car.
Chem-e-car (untuk kompetisi di Adelaide bernama Chemeca, Red) merupakan kompetisi tahunan mahasiswa jurusan Teknik Kimia untuk mendesain dan membuat sebuah prototipe mobil dengan berbahan bakar reaksi kimia. Tujuan utama dari kompetisi ini adalah sebagai langkah awal untuk mengembangkan mobil berbahan bakar energi terbarukan berdasarkan dengan reaksi kimia.
Pada perlombaan chem-e-car terdiri dari dua kategori lomba yaitu race dan poster. Pada kategori race, setiap tim diharuskan membuat prototype mobil automatic (tanpa terdapat kontroler apapun) dan diharapkan dapat membawa beban dengan berat tertentu dan dapat menempuh jarak tertentu secara tepat.
Sedangkan untuk kategori poster, setiap tim diharuskan dapat mempresentasikan konsep dari mobil chem-e-car yang dibuatnya yang terdiri dari Power Source, Safety, hingga Economical Aspect. (*)
Rektor ITS Lepas Tim Spektronics ke Australia
Jumat, 16 September 2016 17:04 WIB
"Spektronics menjadi bukti bahwa ITS tak hanya unggul dalam bidang otomotif yang selama ini menjadi andalan. Sebab, ITS turut mengembangkan riset tentang bahan bakar alternatif sebagai tenaga penggerak yang dalam hal ini menggunakan reaksi kimia," kata Joni di Rektorat ITS, Jumat.