Surabaya (Antara Jatim) - Mantan Mendikbud RI Prof Mohammad Nuh meminta perguruan tinggi untuk lebih banyak lagi memberikan beasiswa kepada mahasiswa miskin berprestasi. Hal itu disampaikan saat memberikan orasi ilmiah kepada 1.506 mahasiswa baru pascasarjana di Airlangga Convention Center (ACC) Unair, Kamis.
“Perguruan tinggi yang baik bukan perguruan tinggi yang membeberi mobil-mobil mewah berparkir. Tapi perguruan tinggi yang memberi karpet merah untuk anak-anak miskin berprestasi,” kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI periode 2009-2014 itu.
Mendikbud RI yang ikut menggagas diadakannya beasiswa Bidikmisi ini berharap agar Unair menjadi perguruan tinggi yang lebih banyak lagi menampung mahasiswa yang berasal dari keluarga kurang mampu secara ekonomi.
Selain itu, alumnus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya itu mengatakan, kompetisi dan kerja sama adalah dua hal yang harus berjalan beriringan dalam menjalani hidup.
“Hidup ini dibatasi dinding kerja sama dan dinding kompetisi. Jangan sekali-kali menganggap tidak penting kompetisi atau kerja sama. Pada dua-duanya lah hidup ini berjalan,” ungkapnya.
M Nuh memberikan pesan kepada mahasiswa baru agar menjalani studi bukanlah sekadar demi mendapatkan gelar. “Mengetahui tujuan dan konsekuensi. Toga menjadi tujuan apakah menjadi konsekuensi. Mulailah menata niat, niat mencari ilmu. Sebab tujuan mencari ilmu adalah meningkatkan kepribadian,” kata Prof. Nuh.
Ia mengatakan agar mahasiswa memiliki visi misi yang jauh ke depan. Sebab, tantangan zaman semakin kompleks dan beragam. Ia mencontohkan dengan kehadiran teknologi mutakhir seperti munculnya Go-Jek dan Uber.
“Permasalahan begitu kompleks, sebab persoalan manusia begitu banyak. Pesan saya, latih diri untuk bisa melihat jauh ke depan. Kita harus tahu tujuan hidup ke depan, sebab persoalan semakin kompleks. Kalau kita tidak bisa melakukan itu, kita akan jadi bangsa yang kalah,” ujar Prof. Nuh.
“Pendidikan adalah sistem terbaik dan teruji untuk memotong persoalan dan rantai kemiskinan,” pungkasnya. (*)