Sumenep (Antara Jatim) - Sebagian petani garam rakyat di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, mulai memanen komoditas tersebut sejak pekan lalu setelah molor akibat anomali cuaca.
"Sejumlah petani di desa kami panen perdana garamnya pada pekan lalu. Semoga kondisi cuaca tetap kondusif (tak ada hujan) supaya usaha kami tidak sia-sia," ujar pemilik lahan garam rakyat di Desa Pinggirpapas, Kecamatan Kalianget, A Ubaidillah di Sumenep, Selasa.
Masa produksi garam rakyat pada tahun ini, kata dia, molor dibanding tahun lalu akibat anomali cuaca. Pada 2015, petani garam rakyat di Sumenep sudah panen perdana pada pertengahan Juni.
Sementara pada tahun ini selama Juni hingga pertengahan Juli, terjadi beberapa kali hujan di kawasan Sumenep dan sekitarnya.
"Kondisi tersebut yang mengakibatkan panen perdana garam pun mundur atau molor," kata Obet, panggilan akrabnya.
Sementara Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sumenep, Moh Jakfar menjelaskan, masa produksi garam pada tahun ini mundur akibat anomali cuaca.
"Saat ini, staf kami masih mendata ulang luas lahan garam rakyat. Sesuai informasi dari staf, petani di sejumlah sentra garam rakyat memang sudah panen perdana," katanya.
Sesuai data di DKP Sumenep pada 2015, luas lahan garam rakyat di daerah tersebut sekitar 2.000 hektare yang tersebar di 10 kecamatan.
Produksi garam rakyat pada 2014 sekitar 292 ribu ton dan 2015 sekitar 236 ribu ton. (*)