Data Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kabupaten Madiun mencatat, manajemen Taman Wisata Umbul ditarget PAD sebesar Rp200 juta pada tahun 2016. Namun, hingga perengahan tahun baru menyetor sebesar Rp25 juta atau sekitar 12,5 persen dari target.
"Kami tak tahu persis, kenapa realisasi pendapatan Taman Umbul sekecil ini. Bahkan, tak sampai setengah dari pendapatan yang ditargetkan," ujar Sekretaris Dispenda Kabupaten Madiun, Kusni, kepada wartawan, di Madiun, Rabu.
Padahal, catatan tahun lalu, target PAD sebesar Rp150 juta disapu bersih oleh objek wisata milik Pemkab Madiun tersebut. Raihan pendapatan yang tembus target itulah yang mendorong Dispenda untuk meningkatkan targetnya di tahun ini menjadi Rp200 juta.
"Objek wisata itu sudah semakin ramai. Jadi kami tidak sembarangan dalam meningkatkan PAD di sana," kata dia.
Untuk itu, pihaknya akan melakukan koordinasi dan pendampingan dengan manajemen Taman Wisata Umbul agar masalah tersebut dapat diketahui solusinya. Ia minta Umbul tetap dapat memenuhi target hingga 100 persen pada akhir tahun nanti.
Apalagi, target Taman Umbul akan ditingkatkan lagi hingga Rp313 juta pada Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) 2016. Tambahan target tersebut juga telah mendapat persetujuan dari pihak pengelola.
Sementara itu, pihak pengelola Taman Wisata Umbul membantah realisasi PAD yang disetor jauh dari targetnya. Sebab, berdasarkan Perda Nomor 4 Tahun 2012 tentang Perusahaan Daerah Objek Wisata Umbul Kabupaten Madiun, besaran setoran PAD tersebut ditetapkan dari bagi hasil laba bersih.
"Jadi pembagiannya adalah 50:50 dari laba bersih. Di mana, laba tahun lalu ada Rp150 juta, maka seharusnya kami menyetor Rp75 juta ke tim anggaran," ungkap Direktur Taman Wisata Umbul Madiun Afri Handoko.
Namun, kenyataannya, pihaknya menyetor 100 persen. Sisi lain, penyetoran PAD itu sebenarnya masih harus menunggu hingga tutup tahun setelah proses audit oleh Kantor Akuntan Publik selesai dilaksanakan. Namun, yang ada pengelola Taman Umbul sudah ditagih oleh tim anggaran untuk segera menyicil PAD dari target yang dipatok sebesar Rp200 juta.
Pihaknya mengaku terbebani dengan target PAD yang naik setelah PAK, yakni Rp313 juta. Apalagi operasional taman wisata tersebut juga sangat tinggi.
Dari keuntungan sebesar Rp2,1 miliar di tahun 2015, telah dikurangi sebesar Rp1,6 miliar untuk gaji, promosi, biaya perawatan wahana wisata, dan pengelolaan kebun binatang.
"Selain itu, pendapatan Umbul tidak bisa diprediksi setiap bulannya, bahkan cenderung tidak stabil. Hal itu hendaknya juga menjadi ukuran tim anggaran untuk menetapkan target," imbuhnya. (*)