Surabaya (Antara Jatim) - Sebanyak empat orang calon haji asal Sumenep, Madura, tertunda keberangkatannya ke Tanah Suci karena belum mendapat rekomendasi dari Petugas Pemberangkatan Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya.
"Ada dua orang yang dinyatakan bermasalah dengan kesehatannya oleh petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) sehingga keberangkatannya terpaksa ditunda, dua orang lainnya menunggui," ujar Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Jawa Timur Mahfudh Shodar di Asrama Haji Surabaya, Selasa.
Dari daftar jumlah jamaah, secara resmi calon haji yang akan berangkat dari Sumenep dengan kelompok terbang 1 sebanyak 445 orang.
Namun, satu orang atas nama Mattawin Syamsuddin berusia 68 tahun meninggal dunia sehari menjelang masuk Asrama Haji.
Selain itu, empat orang yang masuk dalam daftar tunggu, masing-masing atas nama Dhofir (58) bersama istrinya, dan sepasang suami istri yang belum diketahui namanya.
Ia menjelaskan, Dhofir tidak bisa diberangkatkan karena baru hari ini mendapat suntikan vaksin meningitis untuk meningkatkan kekebalan tubuh karena sebelumnya sempat bermasalah di bagian paru-parunya.
Saat diperiksa di sini, kata dia, paru-parunya dinyatakan tak ada masalah sehingga baru mendapat vaksinasi suntik meningitis.
"Nah, efektif bekerjanya sistem kekebalan tubuh ini adalah 10 hari sehingga baru bisa berangkat 10 hari ke depan. Kebetulan, istrinya juga ikut menunggu," katanya.
Sedangkan, dua orang lagi juga merupakan pasangan suami istri tertunda keberangkatannya karena si istri menderita penyakit herpes sehingga suaminya juga ikut menunggu.
"Dokter merekomendasikan belum bisa berangkat karena dikhawatirkan menular ke jamaah lain sehingga harus tertunda keberangkatannya," katanya.
Dengan demikian, lanjut dia, total jamaah calon haji asal Sumenep yang berangkat dan ikut kloter 1 ini sebanyak 440 orang, ditambah 5 orang petugas yang terdiri dari seorang ketua kloter, seorang dokter kloter, dua orang paramedis dan seorang pembimbing haji.
Sementara itu, untuk penyelenggaraan haji 2016, PPIH Embarkasi Surabaya akan menangani pemberangkatan 28.356 calon haji dari tiga provinsi, yakni 27.323 calhaj dari Jawa Timur, 512 calhaj dari Bali, dan 521 calhaj dari Nusa Tenggara Barat (NTB), dengan total 64 kloter. (*)