Magetan (Antara Jatim) - Jalur alternatif Magetan-Karanganyar yang menghubungkan Provinsi Jawa Timur dengan Jawa Tengah di lereng Gunung Lawu, Kelurahan Sarangan, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, tertutup pohon tumbang hingga mengganggu arus lalu lintas.
Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Magetan Fery Yoga Saputra, Kamis, mengatakan, pohon yang tumbang ada sebanyak tiga pohon. Adapun batang pohon tersebut berukuran sangat besar, yakni berdiameter sekitar 100 centimeter, sehingga menutup total jalan tembus Sarangan-Cemoro Sewu menuju Karanganyar.
"Akses jalan Sarangan-Cemoro Sewu menuju Karanganyar, Jawa Tengah sempat tertutup total. Jalan baru dapat dilalui setelah beberapa batang pohon yang menutupi tersebut dievakuasi. Kendaraan yang ada, terpaksa antre bergantian untuk melewati jalur dengan sistem buka dan tutup jalan," ujar Fery Yoga kepada wartawan.
Menurut dia, pohon tumbang yang menutup akses Sarangan-Cemoro Sewu menuju Karanganyar tersebut terjadi pada Rabu (15/6) malam setelah hujan deras disertai angin kencang melanda kawasan lereng Gunung Lawu. Pihaknya menargetkan Kamis sore ini, jalur sudah dapat dilalui kembali dengan normal.
Untuk membuka akses jalan raya, pihaknya memotong batang pohon dengan menggunakan gergaji mesin sehingga mudah untuk dievakuasi. Proses evakuasi dilakukan petugas gabungan BPBD Magetan dengan TNI, Polri, Perhutani KPH Lawu Ds, dan dinas terkait.
Ia menjelaskan, di sepanjang jalur Saragan-Cemoro Sewu banyak tumbuh pohon yang rawan tumbang. Hal itu karena usia pohon yang sudah tua, juga karena pohon tersebut tumbuh di tebing yang rawan longsor.
"Pohon yang roboh tersebut memang rawan tumbang dan tumbuh di tebing yang rawan longsor. Pohon-pohon tersebut memang direncanakan akan ditebang namun belum bisa dilaksanakan karena masih menunggu izin dari Kementerian Kehutanan yang sampai sekarang belum turun," kata dia.
Proses evakuasi berjalan lambat karena petugas gabungan terkendala alat berat. Hingga Kamis siang, alat berat yang rencananya akan didatangkan oleh Dinas Pekerjaan Umum Magetan, belum juga terlaksana.
Alhasil, petugas gabungan melakuan evakuasi batang pohon dan materail tanah yang terbawa dengan cara manual dan menggunakan alat seadanya. Yakni dengan cangkul ataupun dengan tenaga manusia.
"Sejauh ini, akses jalan yang bisa dilewati baru setengah badan jalan. Sehingga terpaksa untuk kendaraan mobil masih menggunakan sistem buka dan tutup jalan," tambah Kepala BPBD Magetan Agung Lewis.
Pihaknya meminta masyarakat yang melintasi kawasan tersebut untuk berhati-hati, karena tebing lereng Gunung Lawu di sepanjang jalur Sarangan, Magetan menuju Karanganyar sangat rawan longsor saat curah hujan sedang tinggi.
Data BPBD Magetan mencatat, wilayah Kecamatan Plaosan merupakan satu dari empat kecamatan yang rawan terjadi bencana longsor saat musim hujan berlangsung. Wilayah lainnya yang rawan terjadi longsor adalah Kecamatan Parang, Poncol, Sidorejo, dan Panekan. Semua wilayah tersebut berada di lereng Gunung Lawu. (*)