Jember (Antara Jatim) - Perusahaan Daerah Perkebunan Kahyangan Jember menargetkan produksi kopi sebanyak 650 ton pada tahun 2016 guna meningkatkan pendapatan badan usaha milik daerah itu yang sempat terpuruk selama beberapa tahun terakhir.
"Kami berusaha meningkatkan produksi dan penjualan komoditas kopi tahun ini karena sebelumnya komoditas andalan di PDP Kahyangan yakni karet, namun beberapa tahun terakhir harga karet menurun," kata Pelaksana tugas Direktur PDP Kahyangan Jember, Mirfano di Jember, Jumat.
Menurutnya, sejauh ini komoditas kopi belum digarap secara maksimal oleh PDP Kahyangan karena produk olahan kopi kemasan hanya dipasarkan sekitar 10-20 persen ke sejumlah retail yang ada di Kabupaten Jember,
"Tahun ini kopi kita garap serius dan kita lakukan promosi besar-besaran hingga di 31 kecamatan, sehingga alhamdulillah omset penjualan kopi naik dua kali lipat, bahkan dalam sehari penjualan kopi PDP Kahyangan bisa menembus Rp27 juta," tuturnya.
Ia menjelaskan penjualan kopi saat ini cukup menjanjikan, bukan hanya di Kabupaten Jember, namun nasional hingga dunia internasional karena kopi menjadi komoditas yang paling banyak dijual di dunia internasional, setelah minyak.
"Kami melihat pangsa pasar yang sangat terbuka lebar untuk komoditas kopi, apalagi kopi juga sudah menjadi gaya hidup masyarakat, sehingga pihak direksi akan lebih serius untuk menangani sektor riil itu," ucap Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Jember itu.
Kemasan kopi Kahyangan yang dijual PDP ke sejumlah retail dan toko modern dengan berat 150 gram, namun berdasarkan survei pasar yang sangat diminati adalah kemasan sekali seduh atau dengan berat 7 gram dan hal itu akan ditindaklanjuti.
"Untuk masalah harga kopi PDP juga bisa bersaing dengan merk kopi lainnya dan gerakan cinta produk lokal Jember yang dicanangkan Bupati Jember Faida juga ikut mendukung penjualan kopi dari PDP," ujarnya.
Mirfano mengatakan pendapatan di badan usaha milik daerah Jember itu mulai meningkat pada bulan April 2016, padahal sebelumnya PDP Kahyangan selalu mengalami kerugian sejak dua tahun lalu.
"Alhamdulillah bulan ini kita tidak rugi karena pendapatan PDP Kahyangan Jember pada April ini mencapai Rp3,3 miliar, sedangkan biaya operasional setiap bulannya sebesar Rp3,2 miliar," katanya menambahkan.
Sementara Ketua Komisi C DPRD Jember Siswono menyambut baik upaya yang dilakukan Plt Direktur PDP yang telah melakukan berbagai inovasi untuk meningkatkan pendapatan PDP Kahyangan yang selama beberapa tahun terakhir terancam bangkrut.
"Saya berharap berbagai terobosan dan inovasi terus dilakukan oleh direksi, sehingga BUMD Jember itu bisa bangkit dan memberikan kontribusi kepada kas daerah melalui pendapatan asli daerah (PAD)," ucap politisi PDI Perjuangan.(*)