Bojonegoro (Antara Jatim) - Tim Serapan Gabah Petani (Sergap) Jawa Timur, Kamis menemukan beras impor asal Thailand di Gudang Bulog Nganjuk, dari hasil pengadaan tahun ini, yang kemudian dijadikan temuan.
"Temuan beras impor Thailand di gudang Bulog Nganjuk, tetap kami laporkan Tim Sergap Mabes TNI di Jakarta," kata Koordinator Tim Sergap Jawa Timur Brigjen TNI Agus Heru P, di Bojonegoro, Kamis.
Namun, ia mengaku tidak tahu persis berapa jumlah beras impor Thailand yang ada di gudang Bulog Nganjuk yang masuk Subdivre Kediri itu, termasuk temuan beras asal luar negeri itu, menyalahi ketentuan atau tidak.
Sebab, lanjut dia, masing-masing departemen, baik Departemen Perindustrian dan Perdagangan, maupun Departemen Pertanian, memiliki kebijakan masing-masing terkait produksi hasil pertanian.
"Kami tidak melakukan langkah penelusuran lebih lanjut," ucapnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan serapan gabah petani di Kediri, dan Nganjuk, sekarang ini, mulai menurun, karena panen mulai berkurang.
Tapi, serapan gabah petani di Bojonegoro, masih tetap stabil, karena di daerah setempat panen tanaman padi bisa berlangsung tiga kali dalam setahun.
"Panen di Bojonegoro bisa tiga kali, sebab ada tanaman padi yang bisa memperoleh air irigasi dari Bengawan Solo," jelas Komandan Kodim 0813 Bojonegoro Letkol.Kav. Donova Pri Pamungkas, menambahkan.
Yang jelas, menurut Brigjen TNI Agus Heru P, upaya perolehan pengadaan di seluruh Bulog di Jawa Timur, masih harus terus ditingkatkan agar target pengadaan yang ditetapkan 1,050 juta ton setara beras bisa tercapai.
Oleh karena itu, ia menginstruksikan sebanyak 8.660 personel Babinsa di Jawa Timur, lebih aktif, ikut terlibat dalam pengadaan.
"Sesuai data perolehan pengadaan di Bulog Jawa Timur (13 subdivre) mencapai 454,243 ton gabah per 27 April," tambahnya.
Koordinator Upaya Khusus (Upsus) dari Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian (STPP) Malang Dr Siti Munifah, MSi., menambahkan lembaganya mengerahkan 28 mahasiswa untuk ikut mendampingi pengadaan di Bojonegoro.
"Mahasiswa STPP Malang ikut mendampingi pengadaan, sejak 14 April lalu. Mereka akan bertugas selama dua bulan, yang kemudian digantikan mahasiswa lainnya sampai pengadaan berakhir," jelas dia.
Di Bojonegoro, Tim Serapan Gabah Jawa Timur, Brigjen TNI Agus Heru P, dengan didampingi Letkol. Kav. Donova Pri Pamungkas, dan Kepala Bulog Subdivre III Bojonegoro Eldal Sulaiman, meninjau penggilingan padi, juga menyaksikan pembelian gabah di langsung di sawah. (*)