Bojonegoro (Antaranews Jatim) - Realisasi pengadaan Bulog Subdivre III Bojonegoro, Jawa Timur, per 17 Juli 2018 mencapai 31.243 ton setara beras dari target 76 ribu ton di wilayah kerjanya Bojonegoro, Tuban dan Lamongan.
"Kami masih optimistis target pengadaan pangan bisa terealisasi, karena perolehan pengadaan terus bertambah," kata Wakil Kepala Bulog Subdivre III Bojonegoro Edy Kusuma, di Bojonegoro, Kamis.
Masalahnya, pihaknya masih terus menerima pengadaan beras di tiga kabupaten itu dengan jumlah berkisar 300-400 ton per hari dari mitra kerjanya.
Apalagi, lanjut dia, pada musim kemarau tahun ini di sejumlah wilayah di tiga kabupaten masih ada panen tanaman padi.
"Mitra kerja yang terlibat dalam pengadaan pangan cukup banyak mencapai puluhan mitra kerja, termasuk gabungan kelompok tani (gapoktan)," kata dia menegaskan.
Ia mengaku dalam pengadaan hanya melakukan beras kualitas medium dengan harga pembelian Rp8.030/kilogram, sedangkan pembelian beras kualitas premium sudah dihentikan beberapa waktu lalu.
"Kami sekarang hanya melakukan pembelian beras kualitas medium," ucapnya menegaskan.
Menjawab pertanyaan, kata dia, daerahnya akan mengirimkan beras ke berbagai daerah sepanjang ada yang membutuhkan.
"Kalau ada daerah lainnya yang membutuhkan pasokan beras kita siap," ucapnya menegaskan.
Sebelum itu, lanjut dia, bulog sudah mendistribukan beras sebanyak 6 ribu ton ke tiga provinsi Yaitu Provinsi Papua. Nusa Tenggara Timur Sumatera Utara, masing-masing 2 ribu ton, pada 9 Juli 2018.
Seorang pedagang beras di Pasar Banjarjo, Kecamatan Kota, Bojonegoro Kharis menambahkan panen tanaman padi di Bojonegoro juga Tuban, masih ada di sejumlah lokasi di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Bengawan Solo.
"Panen tanaman padi masih ada, tapi tidak terlalu luas," ucapnya menambahkan. (*)