Bojonegoro (Antara Jatim) - Sekitar 1.500 hektare dari tanaman padi seluas 4.691 hektare di Kanor,
Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, terancam mengalami penurunan produksi
akibat diserang bakteri "Xanthomonas".
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pertanian Kecamatan Kanor
Bojonegoro Jumadi di Bojonegoro, Senin, menyebutkan dari tanaman padi
sekitar 1.500 hektare di Kecamatan Kanor yang diserang bakteri
"Xanthomonas" yang parah sekitar 800 hektare.
Tanaman padi yang diserang bakteri "Xanthomonas" di sejumlah desa di Kecamatan Kanor, rata-rata usianya di atas 30 hari.
"Tanaman padi yang terkena serangan bakteri Xanthomonas parah bisa
mengalami penurunan produksi mencapai 30 persen dibandingkan dalam
kondisi normal. Pasalnya, foto sintesis daun tanaman padi terganggu,"
katanya.
Ia menjelaskan bahwa serangan bakteri "Xanthomonas" menyerang
tanaman padi di sejumlah desa di Kecamatan Kanor karena petani terlalu
banyak memanfaatkan pupuk urea untuk tanaman padinya.
Selain itu, juga faktor hujan yang turun malam hari yang memicu
pertumbuhan bakteri "Xanthomonas" sehingga menyerang tanaman padi.
"Akan tetapi, serangan bakteri Xanthomonas pada tanaman padi merata
tidak hanya di Kecamatan Kanor, tetapi juga pada tanaman padi di
Kecamatan Baureno dan kecamatan lainnya," kata dia menjelaskan.
Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Dinas Pertanian Kecamatan Kanor,
Bojonegoro Iskak Riyanto menambahkan bahwa ciri-ciri tanaman padi yang
terkena serangan bakteri "Xanthomonas", yaitu daunnya muncul warna
kuning setelah beberapa hari daun akan kering.
"Awalnya dipicu tanah yang pH-nya rendah (potential Hydrogen) atau
asam. Sudah kita ukur pH-nya 4,6 dan idealnya adalah 6 hingga 7,"
katanya yang mengukur pH tanah sawah di Desa Temu, Kecamatan Kanor.
Menurut dia, untuk penanganan dengan cara menyemprotkan bakterisida
jenis "paenibacillus" yang merupakan agen hayati untuk mengendalikan
bakteri "Xanthomonas" ramah lingkungan tanpa bahan kimia.
"Akan tetapi, ada juga insektisida yang mengandung kimia bisa
dimanfaatkan untuk mencegah serangan bakteri Xanthomonas," ucapnya.
Pengamat pertanian lainnya, Miftahul Huda mengatakan bahwa jika pH
atau keasaman tanah sudah tinggi dia menyarankan kepada para petani
untuk memakai pupuk organik.
"Jangan memanfaatkan pupuk Urea terlalu banyak karena akan meningkatkan tingkat keasaman tanah,"katanya.(*)
1.500 Hektare Padi Bojonegoro Diserang Bakteri "Xanthomonas"
Senin, 18 Desember 2017 19:55 WIB
Tanaman padi yang terkena serangan bakteri "xanthomonas" parah bisa mengalami penurunan produksi mencapai 30 persen dibandingkan dalam kondisi normal.