Jember (Antara Jatim) - Pelaksana tugas Direktur Utama Perusahaan Daerah Perkebunan (PDP) Kahyangan Jember Mirfano mengatakan kas yang dimiliki badan usaha milik daerah tersebut mencapai Rp13,5 miliar.
"Saldo kas PDP Kahyangan hingga Maret 2016 tercatat sebesar Rp13,5 miliar. Hal itu saya ketahui saat serah terima jabatan," kata Mirfano di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Jumat.
PDP Kahyangan dikabarkan terus mengalami kerugian akibat pengeluaran dan biaya produksi yang lebih tinggi dibandingkan pendapatan yang diperoleh badan usaha milik Pemkab Jember tersebut.
Menurut dia, biaya operasional di PDP Kahyangan mencapai Rp3,6 miliar setiap bulan, sedangkan pendapatan dari sejumlah komoditas hanya Rp1,6 miliar, sehingga selisih tersebut membuat kas perusahaan semakin menipis.
"Masalah itu sebenarnya bukan hanya dialami oleh PDP Kahyangan saja, namun juga sejumlah perkebunan yang ada di Indonesia akibat anjloknya harga karet secara global," kata Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Jember itu.
Ia menjelaskan harga komoditas utama di PDP yakni karet terus mengalami penurunan, sehingga perusahaan mengalami kerugian sebesar Rp5.000 per kilogram untuk karet.
"Harga karet saat ini cukup murah Rp16.000 per kilogram, sedangkan biaya produksi karet di PDP Kahyangan mencapai Rp21.000, sehingga kita mengalami kerugian sebesar Rp5.000 per kilogram," tuturnya.
Untuk itu, lanjut dia, perlu dilakukan sejumlah kebijakan untuk mempertahankan perusahaan daerah tersebut agar tidak bangkrut yakni melakukan efisiensi dengan menekan biaya lembur karyawan.
"Jumlah tenaga kerja di PDP Kahyangan sebanyak 2.768 orang dan sebanyak 521 orang di antaranya tenaga kerja tetap, sedangkan sisanya tenaga kerja harian lepas," ucap Plt Direktur Utama PDP yang baru dilantik beberapa hari lalu.
Mirfano mengatakan pihaknya akan mengembangkan pasar retail dari hulu ke hilir dengan menggarap kopi Kahyangan, meskipun hal tersebut tidak bisa menutupi kerugian harga jual komoditas utama karet.
Sebelumnya, Bupati Jember Faida mengaku optimistis jika Badan Usaha Milik Daerah milik Pemkab Jember itu bisa bangkit kembali dengan dipimpin Mirfano sebagai Plt Direktur Utama dan pemimpin sebelumnya sudah melakukan peremajaan komoditas karet.
"Saya menunjuk Pak Mirfano sebagai Plt Direktur PDP Kahyangan bukan tanpa sebab, tapi karena beliau sudah pernah memimpin di sana, sehingga sudah mengenal lebih dalam tentang perusahaan daerah itu," kata Faida usai pelantikan di aula PDP Kahyangan Jember, Selasa.
Ia berharap komoditas kopi yang dihasilkan PDP Kahyangan tidak hanya diekspor dalam bentuk biji kopi, namun dikelola dari hulu hingga hilir yang dapat memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi.*