Jember (Antara Jatim) - Bupati Jember Faida mengaku optimistis Pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama Perusahaan Daerah Perkebunan (PDP) Kahyangan, Mirfano, yang baru dilantik dapat membangkitkan badan usaha milik daerah tersebut.
"Saya menunjuk Pak Mirfano sebagai Plt Direktur PDP Kahyangan bukan tanpa sebab karena beliau sudah pernah memimpin di sana, sehingga sudah mengenal lebih dalam tentang perusahaan daerah itu," kata Faida usai pelantikan di aula PDP Kahyangan Jember, Selasa.
Ia berharap komoditas kopi yang dihasilkan PDP Kahyangan tidak hanya diekspor dalam bentuk biji kopi, namun dikelola dari hulu hingga hilir yang dapat memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi.
"Dalam waktu dekat, kami akan meluncurkan 1.000 warung kopi rakyat yang dikelola oleh para pemuda yang akan dilatih sebagai barista dan tentunya dengan menggunakan kopi khas Jember, sehingga produk kopi Jember bisa dikenal semakin luas," katanya.
Sementara Mirfano mengaku mendapat tugas berat dari Bupati Jember untuk menyelamatkan PDP Kahyangan yang saat ini kondisinya diambang kebangkrutan, namun ia mengaku siap untuk melakukan berbagai upaya untuk menyelamatkan badan usaha milik daerah itu.
"Dalam waktu tiga bulan kedepan sesuai dengan masa jabatan Plt, saya akan fokus pada perbaikan manajemen perusahaan berpelat merah itu," tuturnya.
Ia mengatakan penurunan pendapatan terbesar di PDP Kahyangan karena anjloknya harga karet yang kini harganya Rp16.000 per kilogram dan pihak PDP mengalami kerugian sebesar Rp5.000 setiap kilogramnya.
"Saat ini kami membangun jaringan pasar dengan perkebunan lain dan meminta informasi tentang pembeli-pembeli karet yang potensial, kemudian kita juga bangun pasar retail khusus kopi kahyangan," ucap Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Jember itu.
Sejauh ini, lanjut dia, terdapat 83 titik yang sudah menjual kopi kahyangan selama dua tahun terakhir, sehingga hal tersebut akan lebih diseriusi untuk mendapatkan pangsa pasar yang cukup bagus.
Sementara Ketua Komisi C DPRD Jember Siswono meminta Plt Direktur PDP Kahyangan yang sudah dilantik untuk melakukan penagihan karet sebanyak 159 ton kepada PT Nanggala Mitra Lestari pascabatalnya kerja sama operasional Pemkab Jember dengan investor tersebut.
"Karet sebanyak itu merupakan aset PDP yang dapat digunakan biaya operasional karena nilainya bisa mencapai Rp3 hingga Rp4 miliar," katanya menambahkan. (*)