Bojonegoro (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur, meminta Pertamina EP Asset 4 Field Cepu, Jawa Tengah, segera merencanakan pengembangan lapangan sumur minyak tua di Kecamatan Kedewan, menjadi sebuah objek wisata.
"Pertamina EP Asset 4 Field Cepu, selaku pemilik wilayah kuasa pertambangan, harus segera merencanakan pengembangan lapangan sumur minyak tua menjadi objek wisata," kata Asisten I Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Bojonegoro Setyo Yuliono, Senin.
Ia menyatakan hal itu, menanggapi hasil kunjungan sekitar 30 penambang minyak mentah yang melakukan pembelajaran wisata di Yogyakarta, antara lain, Gunung Merapi, Museum Merapi dan Gua Pindul, Sabtu (27/2) dan Minggu (28/2).
“Prinsip pemkab, harus secepatnya, berbagai pihak terkait segera merealisasikan kawasan lapangan sumur minyak tua menjadi lokasi objek wisata,” katanya, menegaskan.
Lebih lanjut ia menjelaskan pengembangan lapangan sumur minyak tua di daerahnya, akan dilakukan Pertamina EP Asset 4 Field Cepu, bekerja sama dengan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” (UPNV) Yogyakarta.
Pemkab, menurut dia, mendukung sepenuhnya kawasan setempat dijadikan sebuah objek wisata, karena akan meningkatkan pendapatan para penambang.
“Penambang merasa siap, karena sudah memiliki jeep, yang selama ini dimanfaatkan untuk bekerja harian,” kata Kepala Pusat Litbang LPPM UPN “Veteran” Yogyakarta, Dr. Sri Suryaningsum, menambahkan.
Namun, menurut dia, merealisasikan kawasan lapangan sumur minyak tua peninggalan Belanda di Kecamatan Kedewan, menjadi sebuah objek wisata, harus ada nota kesepahaman antara Disbudpar Gunung Kidul dengan Disbudpar Bojonegoro.
Selain itu, juga Nota kesepahaman dengan Disbudpar Sleman, agar bisa terjadi percepatan dalam pengembangan objek wisata lapangan sumur minyak tua.
"Adanya nota kesepahaman untuk memudahkan Disbudpar Gunung Kidul dan Sleman, memberi contoh, misalnya, standar operasional prosedur dan teknis-teknis wisata," ucapnya, menegaskan.
Dalam hal ini, katanya, Menajer Pertamina EP Asset 4 Field, Cepu, Wisnu Hindadari, juga sependapat untuk mempercepat pengembangan wisata sumur minyak diawali dengan nota kesepahaman disbudpar tiga kabupaten.
"Tim UPN "Veteran" Yogyakarta, yang akan mengawal nota kesepahaman bisa berjalan," katanya, menegaskan.
Ia menambahkan dari keterangan Camat Kedewan, Moch. Tarom, bahwa di Kecamatan Kedewan, juga terdapat sebuah sungai dengan tebing yang tinggi, yang bisa dikembangkan sebagai kawasan wisata melengkapi penambangan sumur minyak tua. (*)