Surabaya, (Antara Jatim) - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) menargetkan lima ribu penerima beasiswa di tahun 2016, dengan anggaran beasiswa sebesar Rp1,4 triliun.
"Target penerima beasiswa dari tahun ke tahun terus kami tingkatkan. Pada tahun 2015, penerima beasiswa sebanyak 4.500 penerima, sedangkan pada tahun ini targetnya sekitar lima ribu penerima beasiswa," kata Direktur Utama LPDP, Eko Prasetyo dalam "LPDP Edufair 2016" di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Kamis.
Ia mengatakan 60 persen penerima beasiswa pada tahun 2015 melakukan studi ke luar negeri dan sisanya ke dalam negeri, namun pada tahun ini, pihaknya bekerja sama dengan Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) ingin merubah perbandingan tersebut.
"Kami ingin 60 persen dari penerima beasiswa melakukan studinya di dalam negeri, untuk mendorong kampus di Indonesia menjadi 500 'World Class University', sehingga kami dengan Kemenristekdikti memperbanyak kuota beasiswa," paparnya.
Menurut dia, pihaknya masih ingin melihat bagaimana tren selanjutnya untuk mencoba membalik perbandingan penerima beasiswa di dalam negeri dan luar negeri, karena harus dilakukan kajian terlebih dahulu.
Direktur Perencanaan Usaha dan Pengembangan Dana LPDP, Mokhamad Mahdum mengapresiasi para hadirin yang sudah datang dari berbagai daerah di Jawa Timur, dan berharap mereka yang berkesempatan menyaksikan langsung Edufair ini bisa membagi pengalaman pada rekan di sekitarnya.
"Informasi ini harus disebarkan ke masyarakat Indonesia. Di sisi lain LPDP berasal dari dana rakyat, sehingga semua warga berkesempatan meraih beasiswa dari beragam program yang ditawarkan, namun tidak semua orang berhak," terangnya.
Wakil Rektor III UNAIR, Prof Mochammad Amin Alamsjah, M.Si, Ph.D menambahkan kegiatan ini memiliki daya tarik hingga mencapai 10.500 orang yang melakukan registrasi.
Salah satu peserta dari Sidoarjo, Fitriah Utari mengutarakan, dirinya datang ke acara ini untuk mencari info tentang beasiswa di luar negeri, karena selama ini informasi tentang beasiswa ke luar negeri dinilai masih membingungkan.
"Selama ini informasinya memang sangat membingungkan, namun saya sudah membekalinya dengan latihan berbahasa Inggris dan melakukan penguatan materi ilmu di Australia," tandasnya.(*)