Pamekasan (Antara Jatim) - Anggota DPRD Pamekasan Munaji Santoso meminta pemkab lebih gencar melakukan pembinaan kelompok usaha kecil mikro dan menengah, agar bisa bertahan dalam era pasar bebas.
"Tanpa pembinaan dan arahan yang intensif, kami khawatir kelompok usaha kecil yang ada di Pamekasan ini akan banyak gulung tikar," kata Munaji kepada Antara di Pamekasan, Jawa Timur, Kamis.
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Pamekasan ini lebih lanjut menjelaskan, di era pasar bebas nanti, persaingan dunia usaha akan semakin ketat.
Apalagi pada akhir 2015 ini, para pedagang dari luar Indonesia bebas masuk ke dalam negeri, termasuk ke Pamekasan dan Madura pada umumnya.
Disatu sisi, kata dia, kemampuan sumber daya manusia (SDM) dan daya saing pelaku usaha lokal, khususnya di Pamekasan belum cukup memadai dengan rata-rata hanya lulusan SD.
"Jika pemerintah daerah tidak inten melakukan pembinaan kepada para pelaku usaha kecil yang ada di Pamekasan, kami yakin, mereka akan terasing di daerahnya sendiri," katanya.
Saat ini saja, kata dia, dengan maraknya pasar swalayan dan toko swalayan yang masuk ke Pamekasan, sudah mengancam keberadaan pasar tradisional dan pedagang toko tradisional.
Sebab, kata Munaji, pengelola pasar modern memang lebih siap dari banyak hal, tertutama terkait pola pelayanan kepada pembeli.
"Mereka (para pengelola pasar modern) benar-benar memperlakukan pembeli seperti raja, beda halnya dengan para pedagang tradisional," katanya.
Sehingga, dengan cara seperti itu, pembeli merasa lebih betah berbelanja di pasar dan toko modern, kendatipun dari sisi harga jauh lebih mahal.
Selain pembinaan UMKM, menurut Munaji yang juga perlu diperhatikan lebih serius oleh Pemkab Pamekasan ialah pengembangan lembaga keuangan melalui koperasi.
Sebab, menurut dia, selama ini, koperasi yang ada di Pamekasan belum berkembang maksimal, karena SDM pengurus koperasi banyak yang belum terlatih.
"Padahal harapan kami, koperasi itu benar-benar akan menjadi soko guru perekonomian di Pamekasan ini," pungkasnya. (*)