Bojonegoro (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, mengambil contoh air di sumber mata air baru di perbukitan Desa Krondonan, Kecamatan Gondang, untuk uji laboratorium, sebagai usaha mengetahui pengaruhnya terhadap lingkungan, Sabtu (27/6).
"Ada tiga lokasi sumber mata air baru, yang diambil contoh airnya. Semua air di tiga sumber mata air baru, berwarna kecoklatan dengan aroma bau belerang," kata Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Pemkab Bojonegoro Agus Supriyanto, di Bojonegoro, Minggu.
Dengan demikian, menurut dia, air di sumber mata air baru, yang muncul dari tanah yang merekah tersebut tidak layak konsumsi, tanpa melalui proses.
"Kalau diminum langsung jelas tidak bisa, sebab airnya warnya coklat, dengan aroma bau belarang," tandasnya.
Ia menjelaskan warga mengetahui ada tiga sumber mata air baru di perbukitan Desa Krondonan, Kecamatan Gondang, pekan lalu.
Warga, memperkirakan munculnya tiga sumber mata air baru dengan debit masing-masing sekitar 0,5 liter/detik itu, disebabkan pengaruh gempa.
"Tapi kami kurang tahu penyebab pasti munculnya sumber mata air baru itu, juga soal kebenaran laporan telah terjadi gempa," tuturnya.
Yang jelas, lanjut dia, kandungan air di sumber mata air baru di Desa Krondonan, layak diteliti, sebab airnya mengalir ke Kali Gandong, yang merupakan anak sungai Bengawan Solo.
"Seperti kita ketahui air Bengawan Solo di daerah hilir tidak hanya dimanfaatkan untuk pertanian, tapi juga air minum warga," tandasnya.
Namun, ia memperkirakan kandungan air yang ada di dalam sumber mata air baru tersebut tidak berbahaya bagi manusia, hewan dan lingkungan.
"Tapi kepastiannya tunggu hasil uji laboratorium di Surabaya," ucapnya.
Sesuai data di Dinas ESDM, katanya, di kawasan di perbukitan setempat memiliki potensi kandungan panas bumi atau "geothermal", yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku listrik. (*)
Pemkab Bojonegoro Ambil Contoh Air Sumber Baru
Minggu, 28 Juni 2015 17:01 WIB
"Ada tiga lokasi sumber mata air baru, yang diambil contoh airnya. Semua air di tiga sumber mata air baru, berwarna kecoklatan dengan aroma bau belerang," kata Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Pemkab Bojonegoro Agus Supriyanto, di Bojonegoro, Minggu.