Bondowoso (Antara Jatim) - Para guru di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, mengikuti pelatihan menulis yang salah satu fungsinya bisa dikembangkan untuk sarana terapi, baik bagi diri sendiri maupun untuk para siswa.
"Pendidik itu secara umum diwajibkkan dan diarahkan agar bisa dan biasa menulis. Kami coba kembangkan pelatihan ini dari aspek manfaat menulis untuk keperluan terapi," kata ketua panitia pelatihan menulis dan seminar pendidikan Ahmad Zaky di Bondowoso, Minggu.
Pelatihan menulis dan seminar bertema "Menulis sebagai Kewajiban dan sebagai Terapi; Profesionalisme Pendidik di Era MEA" dalam rangka pelantikan pengurus Asosiasi Bimbingan Konseling Indonesia (Abkin) Cabang Bondowoso periode 2015-2019 itu digelar oleh Abkin Bondowoso, Minggu dan Senin (1/6).
Didampingi Ketua Abkin Cabang Bondowoso Heru Dwi Cahyono, Zaky menjelaskan para guru, khususnya untuk bimbingan konseling akan diajak mengaplikasikan manfaat menulis untuk melepaskan perasaan negatif yang bisa digunakan untuk diri sendiri maupun untuk membantu para siswa menyelesaikan masalah.
"Jadi ini semacam katarsis. Ini satu sisi mengenai manfaat menulis yang kemungkinan jarang diterapkan oleh rekan-rekan guru. Selama ini kami mengenal teknik biblioterapi. Salah satu teknik dalam bimbingan konseling dengan menggunakan media, buku-buku atau karya ilmiah untuk didalami oleh anak. Guru hanya sebagai penyambung terhadap anak didikn," katanya.
Melalui pelatihan ini, katanya, para guru diharapkan terbuka wawasannya mengenai dunia tulis menulis, termasuk terlecut semangatnya untuk bisa menghasilkan karya. Nantinya para guru akan menjadikan menulis sebagai kebiasaan.
Karena berkaitan dengan dunia tulis menulis, kata Zaky, peserta pelatihan ini sekitar 100 orang, bukan hanya para guru BK, melainkan juga guru Bahasa Indonesia.
Pembicara yang dihadirkan dalam kegiatan ini adalah Prof Dr Prayitno (guru besar Universitas Negeri Padang dan pembina PB Abkin) dan Indra Kusuma, MPd Kons (praktisi konseling).
Untuk pelatihan menulis menghadirkan Dr Sutejo, penulis dan akademisi dari STKIP PGRI Ponorogo. Sutejo adalah doktor sastra lulusan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dan kini telah menghasilkan 20 buku.
Selain dalam bentuk ceramah, pelatihan itu lebiih ditekankan pada aspek praktik sehingga para peserta bisa langsung menerapkan ilmu yang didapatnya. Karya-karya para peserta itu akan dievaluasi, baik dalam tatap muka langsung maupun secara daring (dalam jaringan). (*)
Guru Bondowoso Ikuti Pelatihan Menulis sebagai Terapi
Minggu, 31 Mei 2015 6:07 WIB
Pendidik itu secara umum diwajibkkan dan diarahkan agar bisa dan biasa menulis. Kami coba kembangkan pelatihan ini dari aspek manfaat menulis untuk keperluan terapi