Dishutbun Bojonegoro Mulai Distribusikan Bantuan Pupuk ZK
Jumat, 15 Mei 2015 19:19 WIB
Bojonegoro (Antara Jatim) - Dinas Perhutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Bojonegoro, Jawa Timur, mulai mendistribusikan bantuan pupuk ZK secara bertahap dengan jumlah 150 ton senilai Rp1,8 miliar kepada 100 kelompok tani, dengan luas tanaman tembakau 1.000 hektare.
"Pendistribusian bantuan pupuk ZK dilakukan bertahap, karena untuk menyesuaikan dengan jadwal waktu tanam petani," kata Kepala Dishutbun Bojonegoro Ardiyono P, di Bojonegoro, Jumat.
Ia menyebutkan sebanyak 10 ton pupuk ZK sudah didistribusikan kepada kelompok tani di Kecamatan Sugihwaras dan Kedungadem, yang sudah mulai membuat pembenihan tanaman tembakau pekan ini.
"Kami jadwalkan bantuan pupuk ZK sebanyak 150 ton sudah diterima 100 kelompok tani akhir Mei," jelasnya.
Menurut dia, petani di sejumlah desa di Kecamatan Kedungadem, Sugihwaras, Temayang, dan Ngasem, saat ini, sebagian sudah ada yang mulai menanam tanaman tembakau.
"Petani di daerah setempat sudah bisa menanam tembakau karena wilayahnya lebih kering dibandingkan dengan daerah lainnya, yang juga menanam tembakau," tuturnya.
Hanya saja, ia mengaku tidak hapal dengan luas areal tanaman tembakau yang sudah tertanam baik Virginia Voor Oosgt (VO) dan Jawa.
"Saya tidak hapal areal tanaman tembakau yang sudah tertanam. Tapi kami sudah menginstruksikan kepada petani penerima bantuan pupuk ZK, agar menanam tembakau tidak lebih dari Juni," paparnya.
Kepala Bidang Usaha Perkebunan Dishutbun Bojonegoro Khoirul Insan, menambahkan program bantuan pupuk ZK bagi petani tembakau di daerahnya sebenarnya merupakan program tahun lalu yang tidak bisa direalisasikan.
"Program bantuan pupuk ZK bagi petani tidak bisa direalisasikan, sebab kontraktor pemenang lelang tidak bisa merealisasikan pengadaan pupuk ZK," tuturnya.
Ia optimistis adanya bantuan pupuk ZK dan bantuan teknis bagi petani tembakau di daerahnya itu, akan mampu menaikkan kualitas dan produktivitas tanaman tembakau seluas 1.000 hektare.
"Sepanjang musim berjalan normal, selain kualitas tembakau meningkat, juga produktivitasnya naik menjadi 1,325 ton tembakau kering/hektare, yang biasanya 1,3 ton kering/hektare," paparnya. (*)