Golkar Surabaya Dekati 10 Kandidat Wali Kota
Rabu, 6 Mei 2015 19:58 WIB
Surabaya (Antara Jatim) - Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Surabaya versi Munas Bali mendekati 10 nama yang disebut-sebut menjadi kandidat wali kota dalam menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak, Desember 2015.
"Ada 10 nama yang didekati dan kami ingin melihat respon masyarakat seperti apa terhadap mereka," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPD Partai Golkar Surabaya versi Munas Bali, M. Alyas, kepada wartawan di Surabaya, Rabu.
Menurut dia, ke sepuluh nama yang sengaja dimunculkan ke publik itu berasal dari berbagai profesi, antara lain tokoh masyarakat, akademisi, tokoh muda, tokoh pers, pengusaha, tokoh perempuan maupun kader partai berlambang pohon beringin.
Masing-masing nama tersebut, yakni Gesang Budiarso (Sekretaris DPD PG Provinsi Jatim), Azrul Ananda (pengusaha/tokoh muda), Airlangga Satriagung (pengusaha/Ketua KONI Jatim), Dhimam Abror (tokoh pers/tokoh olahraga), KH Asep Syaifudin (tokoh NU).
Kemudian, Zainuddin Maliki (tokoh Muhammadiyah/akademisi), Katjung Maridjan (akademisi), Nalini (psikolog/akademisi), Sirikit Syah (tokoh perempuan/tokoh pers) serta nama M Alyas sendiri.
Ia mengatakan para figur yang dimunculkan itu dinilai memiliki akseptabilitas, elektabilitas dan popularitas di mata warga Surabaya, serta sesuai hasil penjaringan Tim Pilkada Golkar Surabaya.
"Harapan kami nama-nama ini mendapat respon dari masyarakat, siapa kira-kira orang yang layak memimpin Surabaya mendatang karena Pilkada adalah pilihan langsung masyarakat," ujar mantan anggota DPRD Kota Surabaya ini.
Selain itu, lanjut dia, Golkar juga akan melakukan survei untuk mengerucutkan nama-nama yang paling banyak didukung masyarakat.
"Tapi, jika ada tokoh lain dari sepuluh nama tersebut dan dikehendaki masyarakat maka akan dimasukkan dalam survei," tuturnya didampingi Fathorrahman selaku ketua tim Pilkada DPD Golkar Kota Surabaya.
Setelah diketahui hasilnya, para kandidat calon wali kota maupun wakil wali kota akan diminta memaparkan visi-misi sebagai bentuk kesungguhan maju di Pilkada Surabaya untuk selanjutnya dibentuk tim kampanye.
"Tentu saja pengayaan kandidat yang akan diusung akan dilakukan bersama partai politik koalisi, karena Golkar tak bisa mengusung sendiri," katanya.
Pihaknya optimistis bisa mengusung calon karena komunikasi politik dengan parpol lain cukup intensif, bahkan sudah mendekati kesepakatan untuk membentuk koalisi. (*)