Bojonegoro (Antara Jatim) - Bulog Subdivre III Bojonegoro, Jawa Timur, menyatakan minimnya perolehan pengadaan yang baru sekitar 400 ton setara beras, disebabkan panen tanaman padi di wilayah kerjanya, Bojonegoro, Tuban dan Lamongan, mundur, dibandingkan panen tahun lalu. "Minimnya perolehan pengadaan yang sampai hari ini baru sekitar 400 ton setara beras, karena panen tanaman padi mundur," kata Kepala Bulog Subdivre III Bojonegoro Awaludin Efdal, di Bojonegoro, Kamis. Ia menyebutkan dari 47 mitra kerja yang menjalin kontrak dalam pengadaan, baru 10 mitra kerja yang aktif memasukkan beras dan gabah ke bulog, sejak 23 Maret lalu. "Mitra kerja lainnya masih dalam persiapan, sebagian di antaranya, sudah melakukan pembelian, tapi belum mengirimkan ke bulog," paparnya. Ia optimistis sebanyak 47 mitra kerja, empat di antaranya, gabungan kelompok tani (gapoktan), akan segera mengirimkan hasil pembelian beras dan gabah ke bulog, dalam sebulan ini. "Saya kira dalam sebulan ke depan perolehan pengadaan akan meningkat tajam," ucapnya, menegaskan. Ditanya kemungkinan mitra kerja tidak melakukan pembelian karena harga, menurut dia, harga gabah dan beras di tingkat penggilingan padi di pedesaan tidak jauh berbeda dengan harga pembelian pemerintah (HPP). Ia memberikan gambaran harga gabah di tingkat penggilingan padi mencapai Rp3.750/kilogram gabah kering panen (GKP). Harga tersebut sama dengan HPP sesuai Inpres No.5 tahun 2015 tentang Kebijakan Pengadaan Gabah/Beras dan Penyaluran Beras. "Melihat harga gabah di tingkat penggilingan itu tidak menyulitkan mitra kerja melakukan pembelian gabah di tingkat petani," tandasnya. Sesuai inpres itu, lanjut dia, HPP gabah kering panen (GKP) dalam negeri dengan kadar air maksimum 25 persen dan kadar hampa/kotoran maksimum 10 persen di tingkat petani sebesar Rp3.700/kilogram, dan di penggilingan Rp3.750/kg. Harga gabah kering giling (GKG) dengan kadar air maksimum 14 persen dan kadar hampa/kotoran maksimum 3 persen di penggilingan Rp4.600/kg, sedangkan di gudang bulog sebesar Rp4.650/kg. HPP beras dengan kualitas kadar air maksimum 14 persen, butir patah maksimum 20 persen, kadar menir maksimum 2 persen dan derajat sosoh minimum 95 persen Rp7.300/kg di gudang bulog. (*)
Bulog Bojonegoro Baru Peroleh 400 Ton beras
Kamis, 2 April 2015 9:55 WIB