Bulog Bojonegoro Optimistis Target Pengadaan Tercapai
Jumat, 6 September 2013 20:01 WIB
Bojonegoro (Antara Jatim) - Kepala Bulog Sub Divre III Bojonegoro, Jatim, Efdal optimistis target pengadaan yang ditetapkan sebesar 200 ribu ton setara beras bisa tercapai dengan memperhitungan di wilayah kerjanya masih ada panen padi di kala kemarau.
"Panen padi di Bojonegoro, Tuban dan Lamongan pada kemarau ini masih mampu menambah perolehan pengadaan sampai 200 ribu ton setara beras, sebab saat ini pengadaan sudah memperoleh 135 ribu ton setara beras, " katanya di Bojonegoro, Jumat.
Ia menjelaskan target pengadaan tahun ini yang semula ditetapkan 130 ribu ton setara beras dinaikkan menjadi 200 ribu ton setara beras dengan perhitungan panen di wilayah kerjanya masih ada.
"Pembelian beras dan gabah masih terus berjalan selama masih ada panen. Hanya saja saat ini perolehan sudah menurun rata-rata sekitar 500 ton/hari dengan melibatkan sekitar 40 mitra kerja," jelasnya.
Sebelum itu, katanya, jumlah pemasukan beras dan gabah pada panen musim hujan lalu rata-rata bisa mencapai 2.000 ton setara beras/hari dengan melibatkan 96 mitra kerja.
"Kontraktor yang saat ini tidak terlibat dalam pengadaan karena panen sudah mulai menurun," ujarnya.
Mengenai perolehan pengadaan, katanya, disimpan di gudang milik Bulog Sub Divre III di Bojonegoro, Lamongan dan Tuban yang kapasitasnya 55 ribu ton setara beras.
"Lainnya disimpan di 45 gudang milik mitra kerja di Bojonegoro, Tuban dan Lamongan yang kita sewa. Semua gudang yang ada saat ini masih tersisa sekitar 25 persen dari kapasitas maksimal," tuturnya.
Ditanya harga beras dipasaran yang cenderung meningkat, menurut dia, tidak menganggu pengadaan, sebab harga beras yang naik di atas harga pembelian pemerintah (HPP) Rp6.600/kilogram merupakan harga beras kualitas premium.
"Pengadaan beras yang kami lakukan untuk beras kualitas medium," jelasnya.
Sesuai ketentuan Pemerintah, HPP gabah kering panen (GKP) dalam negeri dengan kadar air maksimun 25 persen dan kadar hampa/kotoran maksimum 10 persen di tingkat petani sebesar Rp3.300/per kilogram, di tingkat penggilingan Rp 3.350/kilogram.
Harga gabah kering giling (GKG) dengan kadar air maksimum 14 persen dan kadar hampa/kotoran maksimum 3 persen di penggilingan sebesar Rp4.150/kilogam, sedangkan di gudang Bulog sebesar Rp4.200/kilogram.
HPP beras dengan kualitas kadar air maksimum 14 persen, butir patah maksimum 2 persen , dan derajat sosoh minimum 95 persen sebesar Rp6.600/kilogram. (*)