TKI Korban AirAsia Dimakamkan di Ponorogo
Kamis, 5 Februari 2015 7:06 WIB
Ponorogo (Antara Jatim) - TKI asal Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, yang menjadi korban jatuh pesawat AirAsia QZ8501, Yuni Indah (25), berhasil teridentifikasi dan dimakamkan di kampung halamannya, Desa Balong pada Rabu (4/2) malam.
Rombongan pengiriman jenazah Yuni dari Sidoarjo menuju rumah duka tiba sekitar pukul 17.45 WIB. Setelah disemayamkan sebentar dan dishalatkan, jenazah langsung dimakamkan di tempat pemakaman umum desa setempat pada malam itu juga.
Dalam sambutannya, Bupati Ponorogo Amin yang hadir di rumah duka mengatakan penemuan dan teridentifikasinya jasad Yuni Indah merupakan hal yang patut disyukuri dan diapresiasi.
"Kita harus bersyukur karena jasad saudari Yuni Indah ini bisa diketemukan meski beratus kilometer jaraknya dari lokasi kecelakaan," ujarnya.
Petugas Perwakilan AirAsia, Boy Agustian yang ikut saat pengiriman jenazah menyatakan Yuni Indah adalah salah satu korban yang ditemukan oleh tim Basarnas. Hal yang pasti, jasad Yuni Indah tidak ditemukan di perairan Majene.
Soal pencairan asuransi, Boy Agustian mengatakan pihak AirAsia masih melakukan pengurusan, di antaranya dengan melengkapi berbagai persyaratan dan ketentuan.
"Asuransi belum, sebab masih diurus sesuai ketentuan pemerintah," kata Boy Agustian kepada wartawan.
Kepala Desa Balong Chalid Rahmat juga menyatakan pihak desa maupun keluarga belum mendapatkan penjelasan soal pencairan asuransi.
Pihak pemerintah desa memang sudah dimintai sejumlah berkas yang berkaitan dengan pengidentifikasian jenazah Yuni Indah, di antaranya pembuatan akta lahir Yuni Indah yang hilang, kartu keluarga yang juga hilang, dan buku nikah orang tua Yuni Indah yang sudah rusak dan kabur tintanya.
"Berkas-berkas sudah diurus dan segera jadi di Dinas Dukcapil. Penemuan jenazah Yuni akan semakin memperkuat proses pencairan asuransi," kata Chalid.
Ia mengatakan pihak keluarga tidak menyangka jasad Yuni dapat ditemukan. Keluarga sebenanya sudah agak menyerah dan rencananya hari ini akan mengadakan selamatan 40 hari kematian.
"Ternyata tepat satu hari sebelum acara selamatan hari kematian ke-40, jasad Yuni Indah ditemukan dan teridentifikasi, serta langsung dipulangkan," katanya.
Chalid mengatakan belum ada santunan yang diterima dari pihak AirAsia.
Pengiriman utusan dari warga dan keluarga ke Sidoarjo mengikuti proses pencarian hingga pemakaman masih ditanggung oleh keluarga sendiri secara bergotong-royong
Kedatangan pengiriman jenazah Yuni Indah disambut oleh keluarga, ratusan warga, serta sejumlah pejabat setempat. Selain Bupati Amin, juga hadir Kapolres Ponorogo AKBP Iwan Kurniawan, Kepala Dinsosnakertrans Sumani, dan perwakilan AirAsia. (*)