Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (Ditjen Binalavotas) Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) Muhammad Ali mengatakan Kompetisi Keterampilan Instruktur Nasional (KKIN) merupakan salah satu upaya meningkatkan kompetensi para instruktur.
"KKIN merupakan ajang dua tahunan yang bertujuan untuk peningkatan kompetensi instruktur. Selain itu, kegiatan ini dilakukan untuk pemetaan instruktur wilayah balai balai pelatihan baik milik pemerintah swasta dan industri sebagai bahan evaluasi peningkatan kompetensi instruktur ke depan," katanya usai pembukaan KKIN Regional Barat 3 di Sidoarjo, Jawa Timur, Senin malam.
Ia mengatakan, peran instruktur sangat sentral dalam melatih kompetensi peserta latihan demi memenuhi kebutuhan pasar.
"Sehingga, kegiatan ini sama cocok mendorong instruktur tingkatkan kemampuan perkembangan dinamis yang terus berubah. Selain itu, di era digitalisasi ini para instruktur juga harus memanfaatkan teknologi guna peningkatan kemampuan," katanya.
Kepala Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Sidoarjo Aiza Akbar yang menjadi tuan rumah pada kegiatan ini menjelaskan Indonesia dihadapkan pada bonus demografi, yang mana merupakan modalitas yang sangat besar demi mewujudkan masyarakat yang lebih maju dan sejahtera melalui momentum Indonesia Emas 2045.
"Untuk itu, seluruh generasi muda harus dipersiapkan untuk lebih kompeten sehingga siap mewujudkan generasi kompeten. Salah satu jalan mewujudkannya adalah melalui pelatihan vokasi yang berkualitas," ucapnya.
Ia mengatakan, pada kompetisi tersebut akan dipertandingkan 14 bidang lomba, dimana 13 bidang lomba (Tata Busana, Teknik Pengelasan, Otomotif: Roda dua dan roda empat, Pendingin dan Tata Udara, Instalasi Listrik, Elektronika, Perancangan Rekayasa Mekanik CAD, Desain Grafis, Solusi Perangkat Lunak Teknologi Informasi untuk Bisnis, Barista, Kecantikan dan Pembuatan Kabinet) dilaksanakan di Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Sidoarjo yang merupakan salah satu Satker Kemnaker di Jawa Timur, adapun bidang lomba Restaurant Attaendant dilaksanakan bekerjasama dengan Hotel Aston Sidoarjo.
"Kegiatan ini diikuti oleh sejumlah 140 orang peserta dari wilayah Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi Selatan. Wilayah-wilayah tersebut merupakan representasi wilayah kerja BPVP Sidoarjo, BPVP Banyuwangi, BPVP Lombok Timur dan BPVP Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) serta lembaga-lembaga pelatihan vokasi (pemerintah maupun swasta) yang menjadi mitra kerjanya," katanya.