Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menyebut jika Kompetisi Keterampilan Instruktur Nasional (KKIN) sebagai ajang peningkatan kemampuan para instruktur pada lembaga vokasi milik pemerintah dan swasta atau perusahaan.
Direktur Bina Instruktur dan Tenaga Pelatihan Kemnaker Dodo Setiadi di Sidoarjo, Kamis malam, mengatakan dengan adanya kompetisi yang dilombakan ini sebagai ajang silaturahmi dan juga berbagi pengalaman inovasi dari pemerintah dan juga swasta.
"Selanjutnya apa yang didapatkan dari para instruktur tersebut akan diimplementasikan di tempat masing-masing guna memenuhi kebutuhan kerja," ujarnya usai penutupan KKIN Regional Barat 3 di Sidoarjo, Jawa Timur.
Baca juga: Kemenaker: KKIN tingkatkan kompetensi instruktur
Ia mengatakan dengan adanya kompetisi tersebut instruktur berusaha meningkatkan kompetensi mereka dan juga pengembangan kemampuan sehingga semua kemampuan bisa sama.
"Itu nantinya akan diaplikasikan dalam lingkungan kerja untuk memenuhi dunia industri seperti sekarang ini," katanya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sidoarjo Fenny Apridawati dalam kesempatan itu mengaku sangat mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan selama empat hari di Sidoarjo.
"Seluruh peserta yang menginap di Sidoarjo ini tentu sangat kami apresiasi karena bisa menggerakkan perekonomian di Kabupaten Sidoarjo," ujarnya.
Ia mengatakan saat COVID-19 tingkat pengangguran terbuka di Kabupaten Sidoarjo mencapai 10,97 poin dan ini cukup tinggi.
"Hal ini membuktikan jika di Kabupaten Sidoarjo merupakan pusat industri, sehingga kegiatan seperti ini sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kompetensi para instruktur dan nantinya diaplikasikan pada siswa untuk memenuhi kebutuhan dunia kerja," katanya.
Kepala Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Sidoarjo Aiza Akbar menambahkan kegiatan itu berjalan dengan lancar meskipun baru pertama kali dilakukan di Sidoarjo.
"Para peserta sangat antusias karena kegiatan ini juga merupakan berbagi pengetahuan dalam pelatihan vokasi baik di Indonesia," tuturnya.
Selain itu selama kegiatan berlangsung juga ada coaching klinik siswa SMA SMK tentang bagaimana bisa bertahan di dunia kerja.
"Artinya dunia pendidikan dengan pelatihan vokasi tersebut harus berjalan beriringan demi meningkatkan sumberdaya manusia," tuturnya.