Surabaya (Antara Jatim) - Apel impor jenis Granny Smith maupun Royal Gala di berbagai pusat penjualan dan penyaluran buah impor di Jawa Timur dinyatakan negatif berbakteri Listeria monocytogene oleh PT Angler BioChemlab pascamelakukan serangkaian pengujian. "Untuk di Surabaya, berbagai apel itu kami dapatkan setelah melakukan inspeksi mendadak di delapan titik," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jatim, Warno Harisasono, di Surabaya, Selasa. Beberapa lokasi inspeksi mendadak itu, ungkap dia, Ranch Market di Jalan Basuki Rachmad, Hero Tunjungan Plaza di Jalan Basuki Rachmad, PT Laris Manis Utama (Distributor-Import-Export), Distributor Aneka Buah Tanjung Sari, Hokky di Jalan Panglima Sudirman, UD Godong Achmad Jais (Pengecer), UD Harum Manis Ngagel, dan Carrefour di Jalan Ahmad Yani Surabaya. Tindakan yang dilakukan di Ranch Market yakni penurunan buah impor Apel Royal Gala USA sebanyak 41 Kilogram dan Granny Smith 36 Kilogram dari rak. "Penurunan buah itu disaksikan oleh pemilik dan petugas supaya komoditas itu tidak diperjual belikan sesuai dengan Surat dari Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Nomor ll/SPK/SD/1/2015 tentang Larangan Peredaran Apel Gala dan Granny Smith," ujarnya. Kemudian, kata dia, saat itu petugas mengambil contoh buah apel Granny Smith dan Royal Gala masing-masing sebanyak satu Kilohram untuk diuji di laboratorium. Berikutnya ketika sidak di Distributor Aneka Buah Tanjung Sari juga tak ditemukan apel impor dari California baik jenis apel Granny Smith maupun apel Royal Gala. "Akan tetapi di gudang penyimpanan distributor itu hanya terdapat apel Top-Red dari Washington dan apel asal Tiongkok. Sementara, di PT Laris Manis Utama (Export-Import dan Distributor) diinformasikan bahwa pemesanan apel Granny Smith dan apel Royal Gala dari USA tidak begitu baik karena kurang peminat dan konsumen lebih suka apel dari Tiongkok," katanya. Dari sisi distribusi ke ritel modern, tambah dia, justru telah dilakukan empat bulan yang lalu atau pada bulan Oktober 2014. Jika ditemukan di ritel tersebut bisa dikatakan apel itu stok lama. Di samping itu, sebagai distributor PT Laris Manis Utama sejak bulan Januari 2015 sudah tidak mengimpor kedua buah tersebut. "Lalu yang ada di gudang PT Laris Manis Utama hanya stok apel dari Tiongkok dan apel Top Red dari Washington," katanya. Berikutnya, kata dia, di tingkat pengecer yakni UD Godong di Jalan Achmad Jais sudah tidak menjual apel Granny Smith dan apel Royal Gala USA terutama setelah ada berita di media massa. Namun, sisa stok lama yang disimpan di gudang ada sebanyak 65 karton (masing-masing karton seberat 18 Kilogram) dan kini menunggu sampai ada tindak lanjut dari pemerintah. "Kalau di Carrefour A Yani juga hampir sama. Setelah ada berita di media massa, mereka sudah tidak menjual apel Granny Smith dan apel royal Gala dari USA," katanya. Ia melanjutkan, di gudang salah satu ritel modern itu juga ditemukan apel Royal Gala USA (10 Kilogram) dan Granny Smith sebanyak empat Kilogram. Akan tetapi semuanya stok lama yang tidak dijual dan petugas mengambil contoh masing-masing satu Kilogram apel Granny Smith dan Royal Gala untuk diuji di laboratorium.(*)
Berita Terkait
Kantor SAR Surabaya tingkatkan kesiapsiagaan saat Nataru
19 Desember 2025 13:34
KAI Jember selenggarakan apel pasukan pastikan angkutan Nataru lancar
18 Desember 2025 17:19
Apel pasukan masa Angkutan Nataru 2025/2026
18 Desember 2025 16:16
Madiun waspadai potensi bencana hidrometeorologi dampak cuaca ekstrem
11 Desember 2025 22:15
Apel gelar peralatan dan simulasi banjir
28 November 2025 12:24
Kapolri tegaskan komitmen moral dalam transformasi Polri
26 November 2025 12:56
Polres Probolinggo gunakan ETLE dalam tilang Operasi Zebra
18 November 2025 07:40
Curah hujan tinggi, BPBD Magetan minta warga di lereng Gunung Lawu waspadai longsor
5 November 2025 20:32
