Presiden: Musibah AirAsia Momentum Pembenahan Kemenhub
Sabtu, 10 Januari 2015 22:48 WIB
Surabaya (Antara Jatim) - Presiden RI, Joko Widodo, menilai, musibah jatuhnya Pesawat AirAsia QZ 8501 di Selat Karimatan, Kalimantan Tengah pada tanggal 28 Desember 2014 merupakan momentum pembenahan Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
"Kini saatnya mereka berbenah karena sudah bertahun-tahun seperti itu dan dibiarkan," kata Joko Widodo, ditemui di PT PAL Indonesia, di Surabaya, Sabtu.
Akan tetapi, ungkap dia, pembenahan tersebut idealnya tidak hanya dilakukan di Kementerian Perhubungan. Apalagi, ada hal yang ikut mendukung kinerja Kementerian Perhubungan selama ini.
"Lihat saja Angkasa Pura-nya ada, AirNav juga ada, dan lainnya. Untuk itu harus dilakukan pembenahan total," katanya.
Namun, jelas dia, upaya penataan dan pembenahan ?juga sebaiknya harus diterapkan di semua kementerian. Langkah tersebut sulit mereka hindari termasuk di Kementerian Perhubungan.?
"Soalnya kondisi buruk terjadi hampir di semua kementerian," katanya.
Ia mencontohkan, terkait adanya pembekuan sementara sejumlah maskapai penerbangan di Indonesia. Kemudian disusul oleh kian ramainya pemberitaan di media massa terkait adanya dugaan permainan ijin penerbangan.
"Pada saat yang sama juga terjadi peristiwa hilangnya pesawat AirAsia QZ8501 di Selat Karimata, Kalimantan Tengah," katanya.
Di sisi lain, harap dia, dalam waktu dekat ada baiknya pelaksanaan pembenahan tidak merugikan maskapai penerbangan yang melayani masyarakat di Tanah Air. Meski begitu, langkah pembenahan di tingkat kementerian tersebut wajib direalisasikan.
"Dengan demikian, pada masa mendatang bisa merasakan manfaat dari layanan penerbangan secara baik, nyaman, dan aman. Begitu halnya dengan layanan di transportasi umum lain seperti kereta api dan kapal laut," katanya.
Sebelumnya, sebut dia, pascamusibah jatuhnya Pesawat AirAsia QZ 8501 (28/12) maka pemerintah melalui Menteri Perhubungan, Ignatius Djonan langsung melakukan perombakan secara besar-besaran.
"Seperti di Kementerian Perhubungan tampak sejumlah pejabat dimutasi dan ada pula yang dibebastugaskan," katanya.(*)