73 Warga Magetan Terserang DB Selama 2014
Sabtu, 3 Januari 2015 12:53 WIB
0Magetan (Antara Jatim) - Sebanyak 73 warga Kabupaten Magetan, Jawa Timur, tercatat terserang penyakit demam berdarah selama tahun 2014 hingga harus menjalani perawatan medis di puskesmas dan rumah sakit setempat.
Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Magetan, Didik Setyo Margono, Sabtu, mengatakan, jumlah tersebut sama dengan pasien demam berdarah selama tahun 2013.
"Tahun ini ada 73 warga Magetan yang terkena demam berdarah, sedangkan tahun 2013 ada 74 orang. Jumlahnya hampir sama," ujar Didik Setyo kepada wartawan.
Sesuai data yang ada, dari jumlah tersebut, paling banyak adalah warga Kecamatan Sukomoro mencapai 27 persen dari total pasien demam berdarah. Kemudian jumlah terbanyak kedua dan ketiga adalah warga asal Kecamatan Bendo dan Ngariboyo. Sedangkan sisanya berasal dari kecamatan lainnya.
Menurut Didik, serangan penyakit demam berdarah tersebut akibat kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggalnya.
"Warga jarang melakukan pemberantasan sarang nyamuk dan tidak menerapkan 3M, yakni menguras, menutup tempat penampungan air, dan mengubur barang bekas," katanya.
Guna mencegah serangan demam berdarah yang lebih luas, pihaknya terus berupaya melakukan penyuluhan dan menurunkan petugas pemantau jentik nyamuk di tiap wilayah rukun tetangga (RT).
Petugas pemantau jentik biasanya akan membangikan bubuk abate untuk disebar di air bak kamar mandi guna membunuh jentik-jentik nyamuk pembawa penyakit demam berdarah.
Selain itu, ia juga mengimbau masyarakat rajin membersihkan lingkungan sekitar rumahnya serta menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Masyarakat juga diminta teratur melakukan pembasmian sarang nyamuk dengan 3M.
Dinas Kesehatan juga melakukan koordinasi dengan rumah sakit untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap diagnosa pasien yang diindikasi terserang demam berdarah.
Dengan upaya-upaya tersebut, diharapkan jumlah pasien demam berdarah di wilayah Magetan dapat menurun lagi. (*)