Tulungagung (Antara Jatim) - Jajaran Kepolisian Resor Tulungagung, Jawa Timur masih menyelidiki insiden pelemparan bom molotov ke rumah salah satu warga di Desa Sebalor, Kecamatan Bandung, Minggu dini hari, dan memburu pelakunya yang diduga anggota geng motor setempat. "Kami masih selidiki berdasar barang bukti bom molotov serta keterangan saksi," kata Kapolsek Bandung, AKP Sukirno. Namun hingga 12 jam lebih pascainsiden pelemparan rumah Yudi (39), belum satupun pelaku berhasil diidentifikasi. Kedua saksi korban, Yudi dan istrinya, Rukini (37), mengaku tidak bisa mengenali wajah para pelaku karena kondisi saat itu gelap gulita. "Saksi hanya mengatakan bahwa pelaku berboncengan, sepertinya lebih dari satu kendaraan. Mereka kabur saat korban dan istrinya ke luar rumah," lanjutnya. Karena pelaku belum ada yang tertangkap, motif teror bom molotov tersebut juga belum bisa diketahui. Polisi masih intensif mengorek keterangan dari Yudi dan istrinya untuk mengetahui riwayat perselisihan atau permusuhan dengan pihak lain. Sukirno menjelaskan, pelemparan bom molotov terjadi pada Minggu dini hari, sekitar pukul 00.30 WIB. Saat itu, Yudi dan istrinya berada di dalam rumah dan sedang melihat televisi. Tiba–tiba, papar kapolsek, terdengar suara sepeda motor dari arah utara menuju ke selatan. Tak lama kemudian, korban mendengar suara botol pecah dan juga lantai terbakar dekat dengan jendela. Yudi dan istrinya bergegas keluar rumah, dan melihat kaca jendela rumah mereka telah pecah berantakan dengan sebagian lantai serta tembok terbakar. Beruntung api bisa segera dipadamkan. Tak berapa lama setelah api berhasil dipadamkan, Rukini mengatakan suara sepeda motor yang diduga ditunggangi para pelaku kembali terdengar mendekat dari arah selatan rumah mereka. Rukini mencoba meneriaki pelaku, namun pengendara sepeda motor yang belum diketahui identitasnya itu justru membalasnya dengan memainkan gas sepeda motor sehingga bersuara keras/bising. "Untuk sementara, kami bersama masyarakat akan terus melakukan kesiagaan untuk mengantisipasi kejadian serupa tidak terulang. Terutama dampak lanjutan atas insiden pelemparan bom molotov ini," tegasnya. Wilayah Tulungagung bagian selatan, termasuk di Kecamatan Bandung merupakan daerah yang selama ini rentan terjadi gesekan antarkelompok/warga desa. Beberapa kali kejadian dalam kurun 10 tahun terakhir, bentrok biasanya melibatkan kelompok dua perguruan silat yang memiliki massa besar di wilayah Tulungagung. (*)
Polisi Tulungagung Buru Pelaku Pelemparan Bom Molotov
Minggu, 21 Desember 2014 21:00 WIB