Surabaya (ANTARA) - Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya menyelidiki laporan teror bom molotov yang dilempar ke sebuah rumah warga di kawasan Jalan Pakis Wetan VI Surabaya, Jawa Timur.
"Identitas pelaku masih sedang kami telusuri," ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Surabaya Ajun Komisaris Besar Polisi Sudariman saat dikonfirmasi di Surabaya, Sabtu.
Bom rakitan yang terbuat dari botol diisi minyak tanah dan diberi sumbu untuk kemudian disulut api itu diinformasikan dilempar ke rumah Bambang Puguh di Jalan Pakis Wetan VI Surabaya sebanyak dua kali, yaitu pada Jumat (21/6) malam pukul 22.15 WIB dan Sabtu (22/6) dini hari sekitar pukul 02.30 WIB.
Salah satunya bom molotov dilempar mengenai atap hingga menjebol plafon. Api sisa ledakan sempat menjalar di lantai rumah saat sejumlah anggota keluarga Bambang sedang menonton televisi. Bekas ledakannya melekat berwarna hitam di dinding rumah Bambang.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Polisi segera melakukan olah tempat kejadian perkara setelah menerima laporan.
Menurut Sudamiran, penyelidikannya dilakukan oleh Kepolisian Sektor (Polsek) Sawahan Surabaya,
"Pemeriksaan saksi-saksi tadi malam hingga dini hari tadi dilakukan oleh petugas Polsek Sawahan Surabaya," katanya.
Sementara Kepala Polsek Sawahan Surabaya Komisaris Polisi Dwi Eko saat dikonfirmasi hingga siang hari ini masih belum memberikan keterangan.
Sudamiran memastikan penyelidikan yang dilakukan Polsek Sawahan turut dibantu oleh petugas Polrestabes Surabaya.
"Penyelidikannya masih sedang kami dalami," ujarnya. Di antaranya polisi masih berupaya mengungkap identitas pelaku.
"Kami juga masih belum mengetahui berapa jumlah pelaku. Kami sedang menyisir kamera closed circuit television atau CCTV yang terpasang di sekitar tempat kejadian perkara, yang kami harap bisa memberikan petunjuk dalam penyelidikan perkara ini," ucapnya.