Bojonegoro (Antara Jatim) - Menu makanan soto hampir merata ada di seluruh daerah di Indonesia, mulai Soto Lamongan, Soto Banjar, Soto Malang, juga soto-soto dari daerah lainnya, yang banyak dijajakan pedagang makanan. Tapi, menu soto di Depot 88 di jalan raya Bojonegoro ke arah Tuban, di Desa Mulyoagung, Kecamatan Kota, Bojonegoro ini, memiliki kekhasan yang sulit dicari bandingnya. "Soto di Depot 88 untuk ayamnya selalu "babon", sebab ayam "babon" selain kaldunya banyak, juga ada telur mudanya yang juga menjadi tambahan menu soto," kata perintis Soto "Babon" di Bojonegoro Cicik Hartiningsih (42), Minggu (16/11). Namun, Cicik mengaku belum memiliki nama khas soto buatannya, kecuali nama Soto Mbak Cicik atau Soto "Usiran". Alasannya, menurut dia, warung sotonya yang pernah pernah menempati tanah PT KAI juga di Jalan Teuku Umar, diminta pindah, karena tanah tersebut akan dimanfaatkan hotel dan pasar swalayan. "Nama sotonya belum ada yang pas. Sementara ini saya memakai label nama saya Mbak Cicik agar pelanggan tahu, juga saya pasang spanduk Soto Usiran," kata dia yang memperoleh menu soto dari keluarganya itu. Seperti juga disampaikan seorang warga Desa Kauman, Kecamatan Kota, Bojonegoro Abdul Manan Yacub, Soto Mbak Cicik cukup dikenal pelanggan lokal, juga luar daerah. "Meskipun pindah tempat, tetapi kalau ada labelnya Mbak Cicik, maka semua pelanggan sudah tahu," ujar Manan, yang selama ini merupakan salah satu pengemar menu Soto Mbak Cicik. Mengenai rasanya, menurut Manan, juga rekan lainnya Abdul Aziz Rosyidi, selain lezat, juga membuat orang ketagihan. Selain memanfaatkan ayam "babon", kata Cicik, ciri khas lain soto buatannya yaitu dilengkapi santan. "Soal kolosterol kan adanya hanya di laboratorium, tetapi kalau di warung di sini tidak ada kolesterol," seloroh Manan, yang sedang makan soto di Depot 88. "Saya termasuk pelanggan Soto Mbak Cicik dan Alhamdullilah kolesterol saya baik-baik saja. Yang penting jangan terlalu sering makan soto," ucap seorang pelanggan soto asal Desa Sumbertlaseh, Kecamatan Dander, Ny.Suhartoyo, menambahkan. Pelanggan soto setempat, sebagaimana dijelaskan Cicik, tidak hanya lokal Bojonegoro, tetapi juga Tuban, Lamongan, Nganjuk dan Ngawi. Menikmati menu Soto "Babon" Mbak Cicik, selain bisa di warung Mbak Cicik di Jalan Teuku Umar, juga bisa di Depot 88 di depan Universitas Bojonegoro (Unigoro) di Desa Mulyoagung, Kecamatan Kota. Di Depot 88, yang lokasinya di dekat persawahan itu, juga terpampang foto Mbak Cicik, di banner yang terpasang di pintu masuk depot. "Depot 88 baru berdiri sekitar sepekan lalu. Pengelolanya saudara saya, tetapi racikannya memanfaatkan menu soto saya," jelasnya. Ia menyebutkan menu soto di tempatnya untuk biasa Rp10.000/porsi sudah termasuk es teh. Tapi kalau tambah tambah kepala ayam menjadi Rp20.000/porsi dan tambah telur muda atau "jerohan" Rp15.000/porsi. Di kedua lokasi itu, menu Soto Mbak Cicik bisa dinikmati dengan nasi atau lontong. "Saya rata-rata menghabiskan 13 ekor ayam babon per hari di dua warung yang saya buka," jelasnya. (*)
Lezatnya Soto "Babon" Mbak Cicik Bojonegoro
Jumat, 28 November 2014 5:29 WIB
