Advertorial
Empat Tahun Kepemimpinan Saiful Ilah dan MG Hadi Sutjipto
Senin, 3 November 2014 18:20 WIB
Empat Tahun Kepemimpinan
Bapak H. Saiful Ilah, SH, M.Hum sebagai Bupati Sidoarjo dan
Bapak H. MG. Hadi Sutjipto, SH, MM sebagai Wakil Bupati Sidoarjo
I. PENDAHULUAN
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya, masa kepemimpinan Bupati Sidoarjo H. Saiful Ilah, SH, M.Hum dan Wakil Bupati Sidoarjo H. MG. Hadi Sutjipto, SH, MM telah melewati tahun keempat masa bakti 2010 – 2015.
Seperti halnya ekspose kepemimpinan tahun ketiga, maka ekspose kepemimpinan tahun keempat ini juga memiliki nilai strategis berupa ekspose kinerja yang mana merupakan salah satu bentuk akuntabilitas pemerintah secara langsung sebagai media untuk memberikan informasi yang lengkap tentang pelaksanaan kinerja yang telah dicapai dalam kurun waktu empat kepemimpinan kami .
Amanat yang diberikan oleh masyarakat Sidoarjo kepada kami untuk menjalankan roda pemerintahan ini merupakan suatu kepercayaan yang harus dijaga dan direalisasikan dalam berbagai kebijakan, program dan kegiatan untuk mewujudkan kondisi masyarakat Sidoarjo yang kita cintai.
II. VISI DAN MISI
Visi dan misi pasangan H. Saiful Ilah, SH, M.Hum dan H. MG. Hadi Sutjipto, SH, MM sebagimana dalam RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah), yang telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kab.Sidoarjo Nomor 12 Tahun 2011.
Visi pembangunan Kabupaten Sidoarjo 2010 – 2015 adalah “Menuju Sidoarjo Sejahtera, Mandiri, dan Berkeadilan.” Masyarakat Sejahtera adalah kondisi masyarakat dimana seluruh aspek kehidupannya telah sampai pada taraf tertinggi secara lahir maupun batin, yang meliputi pendapatan, kesehatan, pendidikan, sosial budaya, keamanan, ketertiban, kedamaian dan peradaban. Sejahtera dalam hal ini ditandai dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang tinggi. IPM disusun dari tiga komponen, yaitu (1) usia harapan hidup, yakni lamanya hidup yang diukur dengan harapan hidup saat lahir; (2) tingkat pendidikan, yang diukur dengan kombinasi antara angka melek huruf pada usia 15 tahun keatas dan rata-rata lama sekolah; (3) tingkat kehidupan yang layak, yang diukur dengan pengeluaran perkapita yang telah disesuaikan.
Mandiri adalah kondisi masyarakat yang mampu mengembangkan potensi diri dan sumberdaya untuk memenuhi kebutuhan hidup dan kehidupannya tanpa harus tergantung pada pihak luar. Pada tataran masyarakat, mandiri adalah masyarakat yang mempunyai kemampuan untuk mencukupi kebutuhan hidupnya dengan layak. Sedangkan pada tataran pemerintah daerah, mandiri adalah mampu membiayai pembangunannya dengan mengandalkan kekuatan dan kemampuan daerahnya tanpa harus tergantung dengan luar.
Berkeadilan adalah terwujudnya pembangunan dan pelayanan yang adil dan merata, yang dilakukan oleh seluruh masyarakat secara aktif, yang hasilnya dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat Kabupaten Sidoarjo.
Guna mewujudkan visi tersebut di atas, maka ditetapkan 8 (delapan) misi, sebagai berikut :
Misi 1 : Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki daya saing dalam menghadapi tantangan global.
Misi 2 : Menumbuhkembangkan potensi sektor industri, perdagangan, pariwisata, UMKM, Koperasi, pertanian dan perikanan yang berorientasi agrobis secara optimal yang berwawasan lingkungan guna meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Misi 3 : Meningkatkan tatanan kehidupan masyarakat yang berkepribadian, beriman serta dapat memelihara kerukunan, ketentraman, dan ketertiban.
Misi 4 : Mendorong peran serta masyarakat dalam pembangunan yang berkelanjutan dengan prinsip pembangunan berbasis masyarakat dan kesetaraan gender.
Misi 5 : Meningkatkan profesionalisme aparatur untuk mencapai pelayanan prima.
Misi 6 : Mendorong tumbuh kembangnya iklim investasi untuk mencapai kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat.
Misi 7 : Meningkatkan kualitas dan pelestarian lingkungan hidup yang berkelanjutan.
Misi 8 : Menumbuhkembangkan iklim demokrasi yang sehat, santun serta menjunjung tinggi norma dan etika masyarakat.
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN 2014
Pelaksanaan pembangunan tahun 2013 merupakan hasil Perencanaan tahun ketiga dalam RPJMD 2011 – 2015, yang dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2014. Program-program tahunan dalam RKPD (Rencana Kerja Pemerintah Daerah) tersebut perlu dilaksanakan secara terarah dan difokuskan pada pencapaian visi dan misi pembangunan daerah. Oleh karena itu pada tahun 2014, program-program pembangunan daerah difokuskan pada 5 (lima) prioritas pembangunan dengan fokus sebagai berikut :
1. Peningkatan modal sosial pembangunan ,penegakan supremasi hukum, pemerataan dan peningkatan peran wanita dalam pembangunan,dengan 4 (empat) fokus, yaitu : Keimanan dan ketakwaaan, Penegakan Supremasi Hukum dan Pemahaman terhadap produk Hukum, Kelestarian budaya lokal, Partisipasi masyarakat dan gender.
2. Peningkatan investasi dan ekonomi lokal yang didukung oleh pembangunan infrastruktur dan pengembangan sumber dana pembangunan, dengan 5 (lima ) fokus yaitu : Iklim investasi, Pemberdayaan ekonomi lokal, Infrastruktur pendukung, Intensifikasi dan ekstensifikasi PAD, Alternatif pembiayaan pembangunan.
3. Peningkatan daya saing SDM dan tata kelola pemerintahan yang baik, dengan 5 (lima) fokus yaitu : Aksesibilitas dan kualitas pendidikan dan kesehatan, Daya beli masyarakat, Reformasi Birokrasi, Daya sistem IT pendukung, Manajemen kependudukan.
4. Optimalisasi Pelestarian dan Kualitas lingkungan Hidup dengan mengacu pada kebijakan Tata ruang dan Efektivitas Penanganan bencana, dengan 4 (empat) focus yaitu : Pengendalian Lingkungan, Perencanaan dan pengawasan Tata Ruang, Penanganan bencana, Database sumber daya alam,
5.Peningkatan Peran serta Masyarakat dalam berpolitik dan meningkatkan iklim Demokrasi yang sehat, dengan 5 (lima) fokus yaitu : Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan, Pemeliharaan Kantramtibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal, Pengembangan wawasan kebangsaan, Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan, Pendidikan Politik Masyarakat.
III. REALISASI PROGRAM DAN CAPAIAN KINERJA S/D OKTOBER 2014
Pelaksanaan lima prioritas pembangunan daerah tahun 2014 tersebut dilaksanakan secara simultan antar bidang atau sektor dan antar SKPD melalui program-program pembangunan. Realisasi pelaksanaan program dan capaian kinerja belum semuanya dilaporkan, karena sebagian masih dalam proses pelaksanaan. Adapun program, kegiatan dan capaian kinerja sampai dengan Bulan Oktober tahun 2014 dikelompokkan dalam 4 (empat) bidang perencanaan yaitu : bidang pemerintahan, bidang ekonomi, bidang permukiman dan prasarana wilayah dan bidang sosial budaya, sebagai berikut :
A. Bidang Pemerintahan
Seperti kita ketahui bahwa Kabupaten Sidoarjo merupakan kota penyangga Ibu Kota Provinsi Jawa Timur, Surabaya maka Posisi Sidoarjo ini berpengaruh terhadap perkembangan jumlah penduduk. Sampai saat ini (per akhir Oktober 2013) jumlah penduduk Kabupaten Sidoarjo sebesar 2.129.463 jiwa dengan komposisi penduduk laki-laki sebesar 1.068.456 jiwa, dan penduduk perempuan sebesar 1.061.007 jiwa. Dengan pertumbuhan penduduk berdasarkan angka kelahiran 1,01 %. Dengan kepadatan penduduk rata rata 2.981 jiwa/km. Dalam pelaksanaan program E-KTP, jumlah wajib KTP hasil konsolidasi database dengan pemerintah pusat yang dipergunakan untuk pelayanan E-KTP kurang lebih sebesar 1.523.962 jiwa sedangkan hasil perekaman E-KTP sebesar 1.193.506 jiwa. Jumlah pemohon akta kelahiran yang masuk dan terselesaikan sebanyak 20.570.
Dalam rangka untuk meningkatkan komitmen pemerintah, masyarakat dan dunia usaha di Kabupaten Sidoarjo maka untuk mewujudkan pembangunan yang responsif terhadap hak dan kepentingan terbaik bagi anak, telah diimplementasikan kebijakan perlindungan anak melalui perumusan, strategi dan perencanaan pembangunan secara menyeluruh dan berkelanjutan sesuai indikator menuju kota layak anak, maka pemerintah Kabupaten Sidoarjo telah berhasil mendapatkan piala KLA ( Kota Layak Anak ).
Dan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo mendapat Penghargaan Satyalancana Wira Karya di bidang Kependudukan dan Keluarga Berencana dikarenakan dukungan dan komitmen pemerintah Kabupaten Sidoarjo dalam program kependudukan dan KB.
Lembaga Badan Permusyawaratan Desa (BPD) yang harus diganti pada tahun 2014 berjumlah 25 lembaga.
Untuk penghasilan tetap perangkat Desa tahun 2014 disediakan dana 63 milyar untuk 322 desa, sedangkan tunjangan purna tugas bagi kepala desa, sekretaris desa, dan perangkat desa tersedia dana sebesar 845 juta.
Pada tahun 2014 kabupaten Sidoarjo dalam pemberdayaan lembaga dan organisasi masyarakat pedesaan memberikan tunjangan untuk ketua RT dan ketua RW. Adapun Jumlah ketua RT sebanyak 8.439 orang dan jumlah ketua RW sebanyak 2.014 orang total semuanya berjumlah 10.453 jumlah dana yang diberikan sebesar Rp. 12.000.000.000,00.
Di Bidang kerja sama Pemerintahan dan pembangunan yang selama tahun 2014 telah dilakukan berbagai kegiatan antara lain:
1. Kerja sama Sister city antara kabupaten Sidoarjo dan Jinan yaitu pembangunan taman persahabatan yang berlokasi di jalan akses non tol Bandara Internasional Juanda dan partisipasi pada Internasional Book Fair, Cultural Exchanges dan Sister City Forum tanggal 31 Agustus – 5 September 2014 berkesempatan mempromosikan potensi dan peluang investasi serta mengenalkan Kabupaten Sidoarjo dalam Forum Internasional.
2. Kerja sama dalam Kerangka CITYNET yaitu organisasi Kota-kota se Asia Pasifik yang berupaya mengakselerasi Pembangunan kota terutama dibidang infrasruktur, Pembangunan MDGs, penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim. Dan berpartisipasi dan kongres CITYNET pada tanggal 3 – 6 November 2014 dan juga Program pengembangan ekonomi masyarakat (budidaya)
Ikan lele.
3. Promosi investasi dan perdagangan serta pengembangan Infrastruktur. Kegiatan ini berupa Promosi Trade, Tourism and Investmenst di Beijing, China pada tanggal 16 – 21 maret 2014. Dan Study Visit pengembangan Infrasruktur Sport Center ke Stadium Internasional Asian games Incheon 2014. Peresmian Exchange Center Jawa Timur di Tianjin dan Penjajakan kerjasama dengan Provinsi Fujian, RRT pada tanggal 11 - 15 September 2014.
B. Bidang Ekonomi.
Didalam pemantapan pertumbuhan ekonomi dengan tujuan utama menciptakan kesempatan kerja, mengurangi penduduk miskin, dan meningkatkan investasi daerah.
Faktor internal yang dimiliki oleh daerah yaitu peningkatan kemampuan fiskal daerah menjadi modal utama untuk menciptakan program dan kegiatan yang inovatif di bidang ekonomi maupun pendukung kegiatan ekonomi. Demikian juga dengan faktor eksternal, yaitu semakin membaiknya kondisi ekonomi nasional serta perkembangan dan pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Timur yang terus meningkat.
Dengan adanya faktor internal dan faktor eksternal, perekonomian Kabupaten Sidoarjo saat ini sedang menuju perkembangan yang sangat membanggakan. Hal ini dapat dilihat dari indikator makro ekonomi Kabupaten Sidoarjo yang dicapai pada akhir tahun 2013 sampai dengan awal tahun 2014, sebagai berikut:
1) Pendapatan regional (PDRB) pada tahun 2013 mengalami peningkatan dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013. PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) tahun 2013 sebesar Rp. 32.067.605,55 meningkat signifikan dari tahun 2012 sebesar Rp.29.958.884,64. Sedangkan peningkatan PDRB atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) pada tahun 2013 sebesar Rp.84.201.766,49.
2) Pendapatan perkapita Kabupaten Sidoarjo pada tahun 2013 mengalami peningkatan yang cukup baik di tahun 2013 sebesar 11,87 % sedangkan tahun 2012 per kapita sebesar 10,80%.
3) Nilai inflasi Kabupaten Sidoarjo pada tahun 2012 besaran nilai inflasi Kabupaten Sidoarjo mencapai 4,31 %, sedangkan pada tahun 2013 nilai inflasi Kabupaten Sidoarjo diproyeksi 7,72 %.
4) Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sidoarjo mengalami kenaikan. Jika pada tahun 2012, pertumbuhan ekonomi 7,13%, sedangkan pada tahun 2013 pertumbuhan ekonomi sidoarjo sebesar 7,04 % .
Hal tersebut tidak terlepas dari upaya-upaya yang terus dilakukan pemerintah Kabupaten Sidoarjo dalam rangka peningkatan investasi di Sidoarjo, sehingga investasi daerah mengalami kenaikan cukup signifikan. Jika pada tahun 2013 jumlah investasi Kabupaten Sidoarjo mencapai kurang lebih 13.382.899.929.007 rupiah, maka pada tahun 2014 (per Agustus) nilai investasi Daerah (NON PMDN) Kabupaten Sidoarjo berjumlah 4.074.363.981.448 rupiah, PMA 363.377.244.654 rupiah, PMDN 1.628.925.228.411 rupiah total nilai investasi kabupaten Sidoarjo 6.066.666.454.513 rupiah.
Kabupaten Sidoarjo mendapat penghargaan Invesment Award empat kali berturut turut pada tahun 2010, 2011, 2012, 2013 untuk tahun 2013 diberikan kepada Bupati Sidoarjo oleh Gubernur Jawa Timur pada Januari 2013, penilaian penghargaan invesment awards adalah banyaknya jumlah izin yang masuk di kabupaten Sidoarjo jadi tidak menghitung jumlah uangnya yang dinilai adalah kinerja pelayanan perizinanya cepat dan tepat waktu dengan biaya sesuai dengan peraturan.
Sedangkan jumlah izin Penyelenggara Reklame sampai bulan September tahun 2014 sebanyak 1.370 .
Dari segi pertumbuhan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) di kabupaten Sidoarjo terus mengalami peningkatan yang cukup tajam, Sementara itu, dari aspek penguatan dan perluasan lembaga-lembaga ekonomi mikro, kecil, menengah dan koperasi, dapat disampaikan bahwa upaya-upaya penguatan dan perluasan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi perhatian utama untuk dikembangkan terutama pada sektor basis, karena sektor ini terbukti cukup signifikan pengaruhnya terhadap pertumbuhan ekonomi daerah maupun pendapatan per kapita yang digulirkan terus mengalami peningkatan.
Pada tahun 2014 Jumlah UMKM mencapai 171.264 usaha untuk usaha besar 16.000 , usaha mikro 154.891, usaha kecil menengah 154
Selain itu masih ada sekitar 82 sentra-sentra industri. di tambah 11 kampung-kampung usaha, baik jajanan, batik, bebek maupun kampung krupuk, kampung pot, kampung jamur, dll.
Dari segi pertumbuhan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) di Kabupaten Sidoarjo yang terus mengalami peningkatan yang cukup tajam, hingga menghasilkan berbagai penghargaaan. Hasilnya mengangkat martabat Pemerintah Kabupaten Sidoarjo di tahun 2013, telah dicanangkannya Kota UKM, yakni ‘Sidoarjo Kota UKM Indonesia’. Begitu juga dari segi perindustrian di wilayah Sidoarjo tahun 2013 telah berkembang menjadi 16.628 pengusaha, terdiri dari 14,144 industri kecil dan mikro 2.038 industri menengah dan 369 industri besar.
Dan di bidang Kelembagaan dan Bina Usaha Koperasi bahwa pertumbuhan Koperasi wanita (Kopwan) juga mengalami peningkatan untuk Kopwan dikabupaten Sidoarjo berkembang sebanyak 365 koperasi wanita. Dengan ini koperasi mendapat prestasi Penghargaan Tingkat Nasional yaitu Satyalencana Pembangunan Bidang Koperasi dan UKM tahun 2014 kepada Bupati Sidoarjo dan Bhakti Koperasi dan UKM tahun 2014 kepada Wakil Bupati Sidoarjo yang diberikan langsung oleh Menteri Koperasi dan UKM RI Syarief Hasan pada tanggal 15 Juli 2014 di Medan Sumatera Utara
Pada aspek Pemberdayaan kelompok keswadayaan dan bantuan masyarakat, masih menjadi perhatian kami karena kemiskinan yang sifatnya struktural memerlukan perlakuan khusus antara lain dengan memberdayakan masyarakat melalui : pendampingan program-program Pemerintah Pusat (seperti Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM) Perdesaan ada di 3 kecamatan. Secara keseluruhan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM) di Kabupaten Sidoarjo , Perkotaan ada 3 kecamatan dan perdesaan di 15 desa. Adapun kegiatannya berupa program pavingisasi, drainase, perbaikan plengsengan dan pos kesehatan desa serta simpan pinjam dana bergulir.
Di dalam peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa telah diberikan dana pembangunan partisipatif berupa dana blockgrant untuk 346 Desa /kelurahan dan 374 lembaga sebesar Rp. 12.359.500.000 sedangkan untuk rehab tidak layak huni (RRTLH) pada tahun 2014 telah terselesaikan kategori regular 100 unit rumah di 18 kecamatan dan untuk kategori program terpadu berbasis kawasan (PTBK) 75 unit rumah yang terdapat dikecamatan Tarik, Krembung dan Jabon.
C. Bidang Permukiman dan Prasarana Wilayah
Salah satu upaya untuk meningkatan perekonomian daerah, adalah melalui pembangunan infrastruktur wilayah. Peningkatan infrastruktur merupakan instrumen penting untuk meningkatkan daya saing daerah dan dalam rangka mempertahankan bahkan meningkatkan iklim investasi yang lebih kondusif.
Adapun Pada tahun 2014 banyak perkembangan Pembangunan jalan salah satunya Rencana pembangunan jalan Frontage Road Waru – Buduran sepanjang 9,2 km, pembangunan melalui kecamatan Waru, Gedangan, dan Buduran di desa Kedungrejo Waru, Gedangan, Sruni, Tebel, Banjarkemantren , Wadungasih dan Buduran. Dan untuk frontage road tersebut telah dikerjakan adalah peningkatan jalan desa Buduran (depan PT. Surya Pasifik) sepanjang 90m, desa Banjarkematren (depan PT Avia Avian) sepanjang 550m, dan jalan desa Sruni (depan PT. Jaya Land) 455 m ,
Panjang jalan Kabupaten Sidoarjo sampai dengan 2013 ini sepanjang 965,46 km dimana pada tahun 2013 mengalami peningkatan yang cukup signifikan sepanjang 41,08 km atau sebesar 4,44% dari tahun 2012. Sedangkan panjang jalan terbangun/beraspal sampai dengan tahun 2013 sepanjang 965,46 km dengan 3 (tiga) kategori kondisi jalan yaitu kondisi jalan baik, kondisi jalan sedang, dan jalan rusak.
Dari data tersebut panjang jalan dalam kondisi baik 788,03 km, jalan dalam kondisi sedang 111,25 km, jalan kondisi rusak 965,46 km bila dibandingkan terhadap panjang jalan terbangun/beraspal keseluruhan sepanjang 965,46 km masih dapat dikatakan jalan dalam kondisi mantap sebesar 81,62 %, Sedangkan secara keseluruhan panjang jalan terbangun/beraspal apabila dibanding target RPJMD untuk tahun 2013 yaitu panjang jalan yang terbangun/beraspal 927,84 km berarti terjadi pelampauan target sepanjang 37,62 km atau 4,05%.
Untuk pembangunan jalan /rehabilitasi jalan /pemeliharaan sepanjang 6,34km, dan rehabilitasi /pemeliharaan jalan berkala sepanjang 526,64 km.
Untuk Jembatan jumlah total yang dibangun sampai dengan tahun 2013 sebanyak 370 jembatan yang dibangun di daerah teknis memerlukan jembatan, dan pada tahun 2013 terdapat pembangunan 2 (dua) jembatan di desa Kedungcangkring kecamatan Jabon, serta jembatan dan di desa Pagerwojo kecamatan Buduran.
Namun karena ada kebijakan kenaikan harga bahan Bakar Minyak (BBM) semula selesai satu tahun anggaran ternyata selesai dua tahun anggaran sehingga 2 (dua) jembatan tersebut belum dapat ditambah pada jumlah total jembatan terbangun.
Selain pembangunan jembatan baru tahun ini juga dilaksanakan penggantian kontruksi jembatan sebanyak 6 (enam ) buah dan 4 buah jembatan pada tahun 2013 telah terselesaikan yaitu jembatan Mliriprowo kecamatan Tarik, Jembatan Klurak kecamatan candi, jembatan Seketi kecamatan Tarik, jembatan Bakung Pringgodani Kecamatan Balong Bendo, sedangkan lainnya akan dilanjutkan pada tahun berikutnya.
Bidang transportasi Kabupaten Sidoarjo tidak hanya diupayakan melalui pembangunan fisik semata, melainkan juga dengan pengembangan budaya berlalu lintas dan pengelolaan lalu lintas.
Pemerintah kabupaten memberikan dukungan penuh terhadap upaya-upaya pengembangan di bidang lalu lintas dengan diterimanya penghargaan berupa Piala Wahana Tata Nugraha kategori lalu lintas Kota Sedang Tahun 2014 yang diterima pada tanggal 10 September 2014 oleh menteri Perhubungan RI.
Pemerintah pusat dalam hal ini Direktorat Jenderal Perhubungan Darat memberikan reward kepada pemkab Sidoarjo berupa bantuan 30 bus untuk angkutan umum, karena mendapat penghargaan WTN 3 tahun berturut – turut.
Di dalam mengatasi dan mengantisipasi masalah banjir pada musim hujan kabupaten Sidoarjo melakukan pengendalian banjir dengan menurunkan luas genangan banjir maka kegiatan yang dilakukan pada tahun 2014 :
a. Kegiatan rehabilitasi dan pemeliharaan bantaran dan tanggul sungai.
b. Kegiatan pembersihan dan pengerukan sungai
Sedangkan untuk pengendalian banjir telah dilakukan plengsengan afvur Sidokare kota lama dan Plengsengan Afvur lin II desa Candi kecamatan Candi, dan Normalisasi Saluran Desa Kebon Agung sampai dengan Buduran.
D. BIDANG SOSIAL BUDAYA
Pada bidang ini, ekspose akan difokuskan pada kinerja pelayanan dasar, yaitu pendidikan dan kesehatan, karena kedua bidang ini (selain daya beli masyarakat) memberikan kontribusi terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang juga merupakan salah satu indikator makro daerah. Pencapaian indikator-IPM tersebut didukung oleh capaian indikator turunannya, sebagai berikut :
1. Angka melek huruf dari 99,73 % pada tahun 2012, sedangkan pada tahun 2013 mengalami kenaikan menjadi 97,89 %.
2. Usia harapan hidup yang semula pada tahun 2012 70,55, pada tahun 2013 naik menjadi 71,03
3. Peningkatan daya beli masyarakat, dari Rp 654.810 pada tahun 2012 diproyeksikan pada tahun 2013 menjadi Rp.658.290.
Pemerintah Kabupaten Sidoarjo dalam melaksanakan bidang pendidikan diarahkan pada peningkatan aksebilitas dan kualitas pendidikan. Kinerja pendidikan yang telah dicapai pada tahun 2013 adalah Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI 103.83%, SMP/MTs 95.60 %, dan SMA/MA/SMK 84,75 %; Angka Putus Sekolah (APS), SD/MI 0.01%, SMP/MTs 0.14%, dan SMA/MA/SMK 0.39 %. Dari semua upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo di bidang pendidikan adalah tingkat kelulusan pada tahun 2013 untuk SD/MI sebesar 100%, SMP/MTs sebesar 99,97% sedangkan SMA/MA/SMK sebesar 100,00 % Untuk siswa yang berkebutuhan khusus, Kabupaten Sidoarjo di tunjuk oleh Provinsi Jawa Timur yang bekerjasama dengan Australia Barat sebagai pilot project Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dengan mewujudkan gedung Resources Center yang menangani anak tuna rungu dan tuna wicara. Dinas Pendidikan Kabupaten Sidoarjo saat ini telah membentuk UPTD Anak Berkebutuhan Khusus..
Bidang kesehatan, program difokuskan pada peningkatan sarana dan prasarana 26 Puskesmas dan 57 Puskesmas Pembantu (Pustu). Untuk Puskesmas Medaeng dan Tulangan telah diadakan peningkatan pelayanan dari layanan rawat jalan menjadi rawat inap. Kebijakan penguatan Puskesmas dan Pustu ini dibidang kesehatan kabupaten Sidoarjo juga dilakukan penekanan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) Pada tahun 2013 Angka Kematian Ibu (AKI) adalah 26 ibu atau 72,82 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan pada tahun 2014 (data sampai dengan September 2014 ) 21 ibu atau 25,316 per 100.000 kelahiran hidup. Selanjutnya Angka Kematian Bayi (AKB) pada tahun 2013 ada 313 bayi atau sebesar 8,77 per 1000 kelahiran hidup, sedangkan sampai dengan Bulan September 2014 tercatat sebesar 180 bayi atau 25,316 per 1000 kelahiran hidup. Kelahiran hidup kabupaten sidoarjo pada tahun 2013 berjumlah 25.316 bayi.
Angka kemiskinan di Kabupaten Sidoarjo terus mengalami penurunan yang cukup signifikan dari jumlah prosentasenya. Data kemiskinan yang dikeluarkan BPS (Badan Pusat Statistik) Sidoarjo tahun 2008 jumlah penduduk sekitar 1,6 juta jiwa dan angka kemikinanan mencapai 9,4%. Sekarang tahun 2014 jumlah penduduk Sidoarjo mencapai 2.129.463 jiwa dan angka kemiskinan prosentasenya menurun tinggal 6,24% namun dari segi jumlah jiwa meningkat, peningkatannya bukan dari angka kelahiran tetapi dari pertumbuhan urbanisasi yang mencapai 8 % sementara angka kelahiran hanya 0,01 % . Angka tersebut di bawah rata-rata kemiskinan nasional yang sebesar 12,6 % dan Provinsi Jawa Timur sebesar 13,2 %.
Capaian kinerja oleh Pemerintah Kabupaten Sidoarjo dalam waktu satu tahun tersebut di atas, beberapa diantaranya mendapatkan apresiasi dan penghargaan dari lembaga pemerintah Pusat, provinsi dan lembaga/organisasi lainnya.
Demikian sekilas gambaran kinerja empat tahun kepemimpinan Bapak H. Saiful Ilah, SH, M.Hum sebagai Bupati Sidoarjo dan Bapak H. MG. Hadi Sutjipto, SH, MM sebagai Wakil Bupati Sidoarjo, semoga dapat menjadi informasi yang bermanfaat tentang apa yang telah dilakukan pada tahun ke-empat masa bakti 2010 – 2015 .
Oleh karena itu, kami menyampaikan rasa terima kasih kepada semua masyarakat Sidoarjo dan semua pihak yang telah memberikan dukungan terhadap terwujudnya Kabupaten Sidoarjo yang kondusif sehingga penyelenggaraan pemerintahan pada masa kepemimpinan kami ini dapat berjalan dengan baik.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk, bimbingan dan kekuatan kepada kita semua dalam menjalankan tugas yang telah diamanatkan-Nya untuk membangun Kabupaten Sidoarjo yang kita cintai bersama.(*)