Trenggalek Terima Hibah Air Minum Rp3 Miliar
Rabu, 28 Mei 2014 19:46 WIB
Trenggalek (Antara Jatim) - PDAM Kabupaten Trenggalek, Jatim dipastikan menerima bantuan keuangan dari AusAID (The Australian Agency for International Development) sebesar Rp3 miliar, sebagai hibah penyambungan saluran baru ke 1.000 rumah tangga di daerah tersebut selama kurun 2013.
"Ini semacam bantuan gratis dari pemerintah Australia atas pelaksanaan program penyambungan saluran baru ke seribu rumah tangga di Trenggalek. Hibah ini yang dalam pelaksanaannya kami jadikan dana penyertaan modal bagi operasional PDAM secara keseluruhan," kata Bupati Trenggalek, Mulyadi WR, sesaat setelah penyampaian nota lima rancangan peraturan daerah (ranperda) di DPRD Trenggalek, Rabu.
Selama kurun empat tahun terakhir, bersama sejumlah daerah lain di Indonesia, Trenggalek telah dua kali menerima dua kali hibah keuangan untuk program air minum dari Pemerintah Australia.
Hibah pertama di terima pada tahun anggaran 2013 untuk kompensasi penyambungan 1.000 SR (sambungan rumah tangga) baru pada setahun sebelumnya (2012).
Untuk tahun pertama pelaksanaan program hibah air minum dari AusAID (2012), setiap sambungan baru diberi kompensasi bantuan sebesar Rp2 juta.
Keberhasilan PDAM Trenggalek dalam memenuhi target pemasangan 1.000 SR baru menjadi prestasi tersendiri dimata AusAID, sehingga daerah ini mendapat hibah penuh sebesar Rp2 miliar yang disalurkan melalui Kementrian PU pada tahun anggaran 2013.
"Setelah itu, Trenggalek kembali mendapat program lanjutan dengan nilai bantuan per sambungan baru senilai Rp3 juta, sehingga per-seribu pelanggan baru yang kami kerjakan pada kurun 2013 mendapat kompensasi pembiayaan sebesar Rp3 miliar dan diterimakan melalui APBD 2014 ini sebagai penyertaan modal," terang Ketua Serikat Pengawasan Internal PDAM Trenggalek, Mohammad Solechan.
Dua kali berturut sukses melakukan program perencanaan pengembangan sambungan air minum ke ribuan pelanggan baru rupanya menjadi prestasi tersendiri bagi daerah yang pernah menyandang predikat daerah tertinggal (IDT) semasa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan Megawati Sukarno Putri tersebut.
Pada kesempatan tahun anggaran 2014, lanjut Solechan, Trenggalek kembali diberi kesempatan mengajukan pencairan dana hibah dari AusAID sebesar Rp3 miliar untuk penyambungan 1.000 SR baru selama satu semester terakhir.
Menurutnya, pengajuan pencairan hibah segera akan diajukan ke Kementrian PU dalam periode Juni mendatang untuk 1.500 samburan rumah tangga baru yang telah mereka lakukan selama kurun Januari-Mei 2014.
"Proses audit juga telah dilakukan, tinggal nanti kami akan diberi hibah yang dari AusAID atau USAID (United States Agency for International Development). Kalau dari AusAID, Trenggalek akan menerima hibah sebesar Rp3 miliar, tapi jika dari USAID yang cair, nilainya hanya Rp2 miliar karena asumsi permulaan program sejenis," paparnya.
Saat ini, jumlah total saluran air minum PDAM Trenggalek mencapai 8.163 sambungan. Dari jumlah itu, pelanggan rumah tangga tercatat paling banyak dengan jumlah mencapai 7.810 SR.
Jumlah ini jauh meningkat dibanding sebelum pemerintah daerah setempat menggelontor dana penyertaan modal sebesar Rp5 miliar pada tahun anggaran 2011 yang masih berada di kisaran 4.000-an pelanggan di wilayah perkotaan dan sekitarnya. (*)