Surabaya (Antara Jatim) - Perusahaan migas Joint Operating Body Pertamina Petrochina East Java (JOB PPEJ) terus mengembangkan kerja sama kemitraan dengan para mitra kerja lokal sebagai pendukung kegiatan operasinya. General Manager JOB PPEJ Akbarsyah dalam keterangan tertulis yang diterima Antara di Surabaya, Senin, mengemukakan lapangan migas yang dikelola JOB PPEJ akan terus ditingkatkan produksinya melalui kegiatan eksplorasi untuk penemuan cadangan baru, serta kegiatan ekploitasi. Akbarsyah menilai kegiatan operasi industri hulu migas di wilayah kerja Jawa Timur masih terus berkembang, baik kegiatan eksplorasi mencari cadangan baru maupun peningkatan produksi. "Ini menjadi peluang mitra kerja lokal untuk terus mengembangkan kompetensinya memenuhi kebutuhan pendukung kegiatan operasi dan peluang untuk mengembangkan skalanya menjadi mitra kerja skala nasional atau bahkan internasional. Kami siap melakukan pembinaan untuk meningkatkan kapasitas lokal ini," ujarnya. Untuk menopang hal itu, JOB PPEJ kini mengembangkan "Supply Chain Management" (SCM) yang berbasis pada kualitas, kesehatan, keselamatan, dan lingkungan, serta tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). "Harapan kami, semakin banyak mitra kerja binaan JOB PPEJ yang berkembang menjadi perusahaan besar, seperti PT Atamaroa Teknik Makmur yang berhasil mendirikan PT Alva Valve Indonesia dan nembawanya menjadi perusahaan nasional yang memiliki lisensi operasi internasional," tambah Akbarsyah. Selain itu, masih ada PT Matra Koalisi yang merupakan perusahaan lokal di Kabupaten Tuban yang berhasil bermetamorfosis menjadi perusahaan pabrikan produk beton dengan lisensi nasional. Sebagai bentuk apresiasi, JOB PPEJ juga memberikan penghargaan pada mitra kerja atau suplier lokal dan nasional yang dinilai berprestasi, yakni CV Surya Pratama, PT Maiza Lubrika dan CV Matra Koalisi. Penghargaan itu diserahkan pada acara temu mitra bertema "Kemitraan Lokal Menuju Sinergi Nasional Industri Hulu Migas" di Surabaya akhir pekan lalu, yang juga dihadiri Bupati Bojonegoro Suyoto dan Wakil Bupati Tuban Noor Nahar. Dalam acara itu, JOB PPEJ juga mengundang narasumber Tim Perumus Perpres 70/2012 sebagai perubahan dari Perpres 54/2011 tentang Pengadaan Barang dan Jasa, Tim Perumus Tingkat Komponen Dalam Negeri, yakni Deputi Hukum Dan Penyelesaian Sanggah Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (LKPP) Ikak G. Priastomo. Hadir juga Ketua I Ikatan Ahli Pengadaan Indonesia (IAPI) Kharul Rizal dan Ketua III IAPI Willem Siahaya serta pakar kewirausahaan Rhenald Kasali. Akbarsyah menambahkan sekitar 98 persen pegawai JOB PPEJ adalah penduduk Tuban dan Bojonegoro. Bahkan, salah satu pegawai lokal kini sudah "dibajak" operator migas lain dengan jabatan asisten manager. Bupati Bojonegoro Suyoto dan Wakil Bupati Tuban Noor Nahar mendukung langkah JOB PPEJ dalam meningkatkan kapasitas mitra lokal dengan terus melakukan pembinaan. "Mengingat produksi migas sangat penting bagi kepentingan nasional, maka harus ada saling percaya dan saling mendukung antara operator migas dengan masyarakat agar kegiatan operasi berjalan lancar. Operator Migas harus membantu dan percaya pada kemampuan masyarakat," kata Noor Nahar. Sementara itu, Bupati Bojonegoro Suyoto berpesan agar pengusaha lokal jangan hanya memburu fee atau jadi makelar dari pekerjaan yang didapat, karena hal itu hanya menyebabkan ekonomi biaya tinggi. "Harus profesional dan berorientasi jangka panjang. Kalau hanya memburu fee, meski sekarang dapat pekerjaan dan untung, tetapi dalam jangka panjang akan bangkrut. Jadi orang kaya baru calon miskin," katanya. (*)
JOB PPEJ Kembangkan Kerja Sama dengan Mitra Lokal
Senin, 10 Maret 2014 19:49 WIB