Penemuan Gas Pertamina-PEJ Potensi Datangkan Investor
Rabu, 20 November 2013 21:02 WIB
Tuban (Antara Jatim) - Penemuan cadangan hidrokarbon atau gas di Sumur Sumber I, Desa Sambonggede, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, yang dikelola Joint Operating Body Pertamina-Petrochina East Java berpotensi mendatangkan investor ke daerah setempat.
"Kami menyambut gembira temuan tersebut dan berharap bisa membawa manfaat untuk rakyat, pemerintah dan JOB Pertamina-PEJ. Keberadaan potensi gas ini membuka peluang masuknya investor baru ke Tuban," kata Wakil Bupati Tuban, Noor Nahar Husain, pada syukuran penemuan cadangan hidrokarbon dalam pengeboran Sumur Sumber I di Tuban, Rabu.
Melihat manfaat gas yang akan dihasilkan dari Sumur Sumber I itu, Noor Nahar juga mengajak semua pihak untuk mendukung kegiatan JOB Pertamina-PEJ dalam menemukan cadangan minyak dan gas (migas) baru di wilayah Tuban.
"Kami akan bantu mendatangkan investor agar gas yang dihasilkan JOB Pertamina-PEJ bisa dimanfaatkan secara maksimal untuk pembangunan dan kesejahteraan rakyat Tuban," katanya pada acara syukuran penemuan cadangan hidrokarbon dalam pengeboran di Sumur Sumber I.
Pada acara tersebut, JOB Pertamina-PEJ membagikan sebanyak 673 pasang sepatu untuk pelajar sekolah dasar yang berada di tiga desa dan buku bacaan untuk perpustakaan di empat sekolah dasar di Kecamatan Merakurak dan Jenu.
General Manajer JOB Pertamina-PEJ, Eddy Frits Dominggus, menjelaskan pengeboran Sumur Sumber I telah selesai dilakukan dengan memakan waktu selama 107 hari dan kedalaman sekitar 7.760 kaki atau lebih dangkal dari perkiraan sebelumnya 9.000 kaki.
Menurut dia, Sumur Sumber I merupakan salah satu temuan eksplorasi gas terbesar di Pertamina pada tahun ini, dengan perkiraan terdapat cadangan gas sekitar 150 billion SCF.
"Potensi cadangan itu masih dimungkinkan bisa bertambah, karena masih akan dilakukan pengeboran deliniasi untuk mengetahui batas-batas 'reservoar'-nya," ujar Eddy Frits.
Ia menambahkan pihaknya akan melakukan pengeboran deliniasi Sumur Sumber I untuk memastikan cadangan hidrokarbon yang ada. Pengeboran itu dapat dilakukan lebih cepat dari sebelumnya, karena sudah mendapatkan data-data parameter bor cukup lengkap.
"Berdasarkan pengalaman pengeboran sebelumnya, pengeboran deliniasi membutuhkan waktu sekitar satu bulan. Selain gas, kemungkinan di Sumur Sumber I ada juga cadangan kondesat atau minyaknya," kata Eddy dengan menambahkan suksesnya pengeboran Sumur Sumber I tidak lepas dari dukungan masyarakat sekitar. (*)