Surabaya, (Antara Jatim) - PT Philip Morris Indonesia "PMID" dan afiliasinya PT HM Sampoerna Tbk meningkatkan kapasitas produksi untuk ekspor dan pasar domestik, melalui investasi di dua pabrik yang berlokasi di Karawang, Jawa Barat. "Jumlah dana yang dialokasikan untuk kedua pabrik tersebut mencapai sekitar Rp2 triliun. Kami akan mengoptimalkan pabrik itu sebagai tempat memproduksi rokok kretek dan putih," kata Presiden Direktur Sampoerna, Paul Janelle, dalam siaran persnya, di Surabaya, Rabu malam. Ia mengungkapkan, pabrik baru yang berdampingan dengan pabrik kretek Sampoerna di Karawang tersebut akan dilengkapi dengan sarana fasilitas untuk mengolah daun tembakau. "Sementara, sebelumnya dalam memproduksi Marlboro kami menggunakan tembakau olahan impor," ujarnya. Awalnya, jelas dia, pabrik Sampoerna di Karawang diresmikan pada tahun 2008 tapi khusus untuk memproduksi sigaret kretek mesin. "Lalu, pada tahun 2011 kapasitas produksi ditingkatkan dengan investasi sekitar 78 juta dolar Amerika Serikat," katanya. Jika dikalkulasi, tambah dia, sejak tahun 2006 pihaknya telah berinvestasi lebih dari 390 juta dolar ASĀ di Karawang. "Bahkan, bisa mendukung tujuan pemerintah Indonesia dalam menambah lapangan kerja dan meningkatkan kinerja ekspor," katanya.(*)
Berita Terkait
Philip Morris Tingkatkan Ekspor Produk Tembakau 2013
9 Oktober 2013 21:00
Mantan Pejabat Kemenkeu Jadi Komisaris Independen Sampoerna
18 November 2013 12:11
Khofifah apresiasi pabrik pelintingan sigaret baru di Bojonegoro
30 Januari 2024 22:26
Seorang karyawan pabrik rokok asal Kota Madiun tertular virus corona
27 Mei 2020 18:25
Klaster Sampoerna dominasi tambahan pasien positif corona di Gresik
20 Mei 2020 21:10
Klaster Sampoerna-Temboro tambah kasus COVID-19 Magetan menjadi 58 orang
16 Mei 2020 23:10
