Bojonegoro (Antara Jatim) - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) meminta desain lapangan terbang (lapter) khusus di Bojonegoro, Jatim, diubah, namun perubahan yang harus dilakukan tanpa mengubah secara menyeluruh desain rencana induk. Asisten I Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Bojonegoro Nono Purwanto, Selasa, mengatakan, perubahan yang diminta Kemenhub tidak terlalu prinsip, di antaranya lebar landasan pacu yang direncanakan 35 meter diminta dipersempit hanya 25 meter. Perubahan itu, katanya, disampaikan dalam presentasi yang disampaikan pemkab di Kemenhub beberapa waktu lalu. Alasan perubahan landasan pacu yaitu hanya dengan lebar landasan pacu 25 meter sudah memadai. "Mengenai perubahan desain sedang dalam proses. Kalau sudah rampung secepatnya dikirimkan ke Kemenhub," jelasnya. Selain perubahan desain, lanjutnya, Kemenhub juga meminta permasalahan tukar guling tanah lokasi lapter di Desa Kunci Kecamatan Dander, milik Perhutani segera diselesaikan. "Kalau tukar guling tanah lokasi lapter sudah selesai, maka Kemenhub akan melakukan survei ke lokasi sebelum mengeluarkan izin pembangunan lapter," jelasnya. Oleh karena itu, menurut dia, pemkab berusaha mempercepat proses tukar guling tanah milik Perhutani seluas 150 hektare di Desa Kunci, Kecamatan Dander, dengan mencarikan tanah pengganti di Blitar seluas 500 hektare. "Tanah milik Perhutani akan diganti dengan tanah bekas perkebunan di Blitar seluas 500 hektare. Saat ini tukar guling masih dalam proses," tegasnya. Mengenai biaya pembangunan lapter, menurut dia, besarnya mencapai Rp200 miliar ditanggung investor yang akan mengelola lapter selama 25 tahun. "Setelah 25 tahun lapter menjadi milik pemkab. Meski dikelola investor pemkab sudah memperoleh pemasukan dari penarikan retribusi lapter," jelasnya. Sementara itu, Bupati Bojonegoro Suyoto mengatakan perubahan desain rencana induk lapter di daerahnya tidak terlalu mendasar, sehingga tidak akan mengubah rencana awal. "Pemkab tetap akan melanjutkan pembangunan lapter sebagai antisipai perkembangan kawasan industri migas di Bojonegoro," katanya, menegaskan. (*)
Berita Terkait
Pemkab Bojonegoro Segera Kirimkan Rencana Induk Lapter
3 April 2013 18:34
Perhutani Bojonegoro Belum Terima Persetujuan Tanah Lapter
11 Juli 2013 10:44
Bupati Bojonegoro Bantah Pembangunan Lapter Batal
30 Maret 2013 12:53
BLH Jatim Setujui Amdal Lapter Bojonegoro
25 Januari 2013 13:44
