BPBD Bojonegoro Waspadai Meluapnya Bengawan Solo
Kamis, 13 Juni 2013 10:44 WIB
Bojonegoro (Antara Jatim) - Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Bojonegoro, Jatim, mewaspadai Bengawan Solo di daerah hilir Jatim meluap menimbulkan banjir dengan mempertimbangkan masih seringnya hujan yang turun dengan intensitas tinggi.
"Kami tetap siaga selama 24 jam menghadapi ancaman banjir Bengawan Solo melihat cuaca yang tidak menentu yang masih sering turun hujan dengan intensitas tinggi," kata Sekretaris BPBD Bojonegoro MZ. Budi Mulyono, Kamis.
Menurut dia, pemantauan kondisi Bengawan Solo tidak hanya dilakukan di daerah hilir Jatim, akan tetapi juga di daerah hulu Jateng.
"Koordinasi perkembangan Bengawan Solo juga kita lakukan dengan Balai Besar Bengawan Solo di Solo Jateng. Tapi sampai saat ini Bengawan Solo di hilir Jatim masih aman," katanya, menegaskan.
Meski demikian, katanya, berbagai kebutuhan menghadapi ancaman banjir Bengawan Solo sudah dipersiapkan, mulai perahu karet sebagai sarana evakuasi korban banjir, tenda pengungsi, dapur umum, bantuan sembako, juga yang lainnya.
"Kalau memang diperlukan siaga banjir dengan melibatkan berbagai instansi terkait akan kita berlakukan lagi kalau memang Bengawan Solo kembali menimbulkan banjir," jelasnya.
Hal senada juga disampaikan Kasi Operasi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Mucharom yang juga menyatakan pihaknya juga mewaspadai ancaman banjir luapan Bengawan Solo yang disebabkan hujan yang masih turun.
"Melihat iklim yang tidak menentu ini sangat berpeluang Bengawan Solo menimbulkan banjir," tandasnya.
Ia menjelaskan permukaan air Bengawan Solo yang semula sempat surut drastis kembali naik yang disebabkan pengaruh hujan di daerah hulu Jateng dan hujan lokal.
Hanya saja, menurut dia, naiknya permukaan air Bengawan Solo di daerah hilir Jatim masih dibawah siaga banjir yang ketinggian airnya di Bojonegoro hanya sekitar 11 meter (siaga I - 13 meter).
"Meski demikian kami tetap minta posko bencana di daerah hilir Jatim, mulai Bojonegoro, Tuban dan Lamongan tetap mewaspadai kemungkinan Bengawan Solo meluap," ujarnya.
Sementara itu, petugas Poko UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Jayadi menjelaskan saat ini kondisi permukaan air Bengawan Solo di daerah hulu Jateng dan Ngawi tidak terjadi banjir.
Bahkan, ketinggian air di Karangnongko, Kecamatan Ngraho, sekitar 70 kilometer dari Kota Bojonegoro airnya cenderung turun. "Air Bengawan Solo dari hulu Jateng sampai hilir Jatim aman tidak terjadi banjir," katanya. (*)