Bojonegoro Siaga II Banjir Bengawan Solo
Minggu, 7 April 2013 19:08 WIB
Bojonegoro (Antara Jatim) - Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro memberlakukan Siaga II banjir Bengawan Solo dengan ketinggian air di Bojonegoro 14,30 meter, Minggu pukul 18.00 WIB.
"Naiknya ketinggian air Bengawan Solo di daerah hilir Jatim dipengaruhi banjir di daerah hulu Jateng juga Ngawi dan hujan lokal yang terjadi sejak sehari lalu," kata Kasi Operasi UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Mucharom.
Ia memperkirakan ketinggian air Bengawan Solo pada papan duga di Bojonegoro masih akan terus merangkak naik, hingga mencapai siaga III dengan ketinggian air di atas 15,00 meter.
"Ketinggian air Bengawan Solo di daerah hilir Bojonegoro dan sekitarnya masih akan naik, sehingga kami minta masyarakat juga tim penanggulangan bencana di daerah hilir waspada. Apalagi, naiknya ketinggian air rata-rata di Bojonegoro sekitar 5 centimeter per jamnya," jelas dia.
Data di UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, ketinggian air Bengawan Solo Karangnongko, Kecamatan Ngraho, sekitar 70 kilometer dari Kota Bojonegoro masih cenderung naik dengan ketinggian air mencapai 27,86 meter, Minggu pukul 18.00 WIB.
Ia menyebutkan, saat ini ketinggian air Bengawan Solo di Jurug, Solo, Jateng, masih siaga I dengan ketinggian air mencapai 6,09 meter, Minggu pukul 17.00 WIB, yang semula pagi hari sempat mencapai 7,7 meter (siaga II).
Begitu pula, ketinggian air Bengawan Solo di Ndungus, Ngawi, juga masih siaga banjir dengan ketinggian air 7,78 meter (siaga I), Minggu pukul 15.00 WIB, yang semula tertinggi sempat mencapai 7,90 meter (siaga II).
"Yang jelas ketinggian air Bengawan Solo di daerah hilir Tuban dan Babat, Lamongan, saat ini juga mulai masuk siaga banjir," paparnya.
Sementara itu, Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro MZ. Budi Mulyono meminta posko penanggulangan bencana di kecamatan mewaspadai naiknya ketinggian air Bengawan Solo di wilayahnya masing-masing.
"Kami minta posko penanggulangan bencana di kecamatan melaporkan kondisi yang terjadi di lapangan secepatnya sebagai antisipasi," jelas dia.
Ia menyatakan sudah menyiapkan berbagai kebutuhan, mulai tenda pengungsi, perahu karet, dapur umum untuk mengantisipasi kemungkinan banjir bertambah besar.
"Pemantauan naiknya banjir Bengawan Solo kita lakukan 24 jam," ucapnya. (*)