95 Rumah Warga Sarirejo Bojonegoro Terancam Longsor
Minggu, 28 April 2013 17:17 WIB
Bojonegoro (Antara Jatim) - Sebanyak 95 rumah warga di Desa Sarirejo, Kecamatan Balen, Kabupaten Bojonegoro, Jatim, terancam longsor yang disebabkan erosi tebing Bengawan Solo setelah musibah banjir yang menimpa daerah itu beberapa waktu lalu.
"Jarak rumah warga dengan tebing Bengawan Solo rata-rata hanya berkisar 1-2 meter, bahkan ada satu rumah yang separuh bangunannya sudah mengantung," kata Koordinator Kesiapsiagaan Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat) Desa Sarirejo, Mahrus Ali, di Bojonegoro, Minggu.
Ia juga menyebutkan satu rumah pompa berikut mesin pompa air bantuan Jepang di desa setempat juga ambruk, akibat tanah di lokasi pompa di tepian Bengawan Solo longsor.
"Rumah dan mesin pompanya masuk ke Bengawan Solo," tambahnya.
Menurut Ali, warga mengkhawatirkan longsornya tebing Bengawan Solo di wilayah setempat akan semakin parah dengan pertimbangan di utaranya Bengawan Solo yang masuk wilayah Desa Pandanwangi, Kecamatan Soko, Tuban, ada dua unit penambang pasir mekanik beroperasi.
"Warga beranggapan longsornya tebing Bengawan Solo pemicunya adalah kegiatan penambang pasir mekanik itu," ucapnya.
Oleh karena itu, katanya, warga Desa Sarirejo telah mengirim surat protes kepada dua pengusaha pompa dan juga Kepala Desa Pandanwangi, yang isinya meminta penambangan pasir mekanik tersebut dihentikan.
Surat protes itu ditandatangani Ketua RT 11 Sukmat, RT 12 Sampuri dan RT 13 Sulkan, mewakili warga yang rumahnya terancam longsor.
"Surat protes dikirimkan kepada pengusaha pompa dan Kepala Desa Pandanwangi, Sabtu (27/4). Rencananya surat juga dikirimkan kepada Kepala Satpol PP Pemkab Bojonegoro dan Muspika Balen," jelas Ali.
Secara terpisah, Kepala Satpol PP Pemkab Bojonegoro Kamidin menyatakan pihaknya kesulitan menertibkan penambangan pasir mekanik di perairan Bengawan Solo, apalagi yang lokasinya di wilayah Tuban.
Menurut dia, kewenangan menertibkan penambangan pasir mekanik menjadi tanggung jawab Dinas Pengairan Provinsi Jatim.
"Menertibkan penambang pasir mekanik di perairan Bengawan Solo berat kalau hanya dilakukan Satpol PP yang jumlah personelnya terbatas," katanya. (*)