BPBD Bojonegoro Imbau Masyarakat Waspadai Petir
Jumat, 15 Maret 2013 13:46 WIB
Oleh Slamet Agus Sudarmojo
Bojonegoro (Antara Jatim) - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Jatim, Kasiyanto mengimbau masyarakat di sejumlah kecamatan di daerah itu mewaspadai munculnya petir, utamanya saat hujan deras, karena fenomena alam tersebut selama ini cukup banyak menelan korban jiwa.
"Kami mengimbau masyarakat terutama petani secepatnya menghindar tidak berada di sawah ketika turun hujan agar tidak tersambar petir," Katanya, Jumat.
Menurut dia, di wilayahnya ada sejumlah daerah di 13 kecamatan yang rawan petir, terutama daerah yang berada di wilayah selatan di pegunungan kapur.
Ia menyebutkan, seorang warga Desa Padang, Kecamatan Trucuk, Ihsan dan warga Desa Kedungbondo, Kecamatan Balen, Tasmining (50), sehari lalu meninggal dunia tersambar petir ketika berada di sawah.
"Keduanya tewas tersambar petir ketika sedang bekerja di sawah bersamaan turun hujan," jelas dia.
Tidak hanya itu, lanjutnya, sejumlah korban tewas tersambar petir yang terjadi sebelumnya sebagian besar petani juga ketika sedang berada di sawah.
Data di BPBD, korban meninggal dunia tersambar petir, tenggelam dan tersetrum listrik sebanyak 29 jiwa, pada 2012, bahkan korban meninggal pernah mencapai 69 jiwa, pada 2011.
"Yang jelas pemkab akan memberikan santunan uang masing-masing Rp2,5 juta kepada keluarga korban tewas tersambar petir termasuk tewas tenggelam," tuturnya.
Santunan uang itu, lanjut dia, sesuai Peraturan Bupati (Perbup) No. 43 tahun 2010 tentang Pemberian Bantuan Bagi Korban Bencana.
Namun, menurut dia, pemberian santunan tidak bisa langsung dilakukan karena masih harus melalui proses, di antaranya harus ada laporan secara tertulis mengenai nama korban dari camat setempat.
Begitu pula, lanjutnya, santunan uang kepada tiga korban meninggal dunia akibat banjir luapan Bengawan Solo beberapa waktu lalu masing-masing Rp2,5 juta masih dalam proses.
Tiga korban itu, jelasnya, Sukatmi (42), warga Desa Sranak, Kecamatan Trucuk, Dimas Fernanda Hidayat (13) warga Desa Banjarsari, Kecamatan Trucuk dan Ahmad Maslahul Afid (9), warga Desa Sembunglor, Kecamatan Baureno.
"Santunan uang kita berikan kepada ahli warisnya korban," ucapnya. (*)