Surabaya (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi E Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur, Jairi Irawan, mendorong percepatan penyaluran tenaga kesehatan lulusan perguruan tinggi ke luar negeri sebagai upaya menekan tingkat pengangguran, khususnya dari sektor pendidikan vokasi.
"Kami mencoba mencari solusi bagaimana lulusan STIKES (Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan) yang sudah memiliki keahlian dan keterampilan bisa langsung mengakses lapangan kerja terutama di Korea, Jepang, dan Jerman," katanya melalui keterangan yang diterima di Surabaya, Jumat.
Pihaknya mengajak Lembaga Pendidikan dan Keterampilan (LPK) Hikari Blitar, untuk mempercepat pendalaman bahasa dan proses penyaluran kerja.
Pendalaman bahasa bisa masuk kurikulum atau ekstrakurikuler, sehingga enam bulan sebelum lulus para mahasiswa sudah siap.
Jairi menambahkan, pendampingan pembiayaan melalui Bank UMKM Jawa Timur penting dilakukan guna memastikan calon pekerja migran tidak terbebani biaya pemberangkatan.
Pembayaran pinjaman dapat dilakukan setelah bekerja di negara tujuan.
“Kolaborasi kampus, lembaga pelatihan, dan perbankan ini diharapkan mampu mendukung program pemerintah dalam menyiapkan pengiriman 500 ribu tenaga kerja ke luar negeri,” kata Ketua Golkar Tulungagung.
Saat melaksanakan reses di STIKES Hutama Abdi Husada, Tulungagung, Jairi menyinggung ondisi ketenagakerjaan nasional masih menunjukkan tantangan.
Badan Pusat Statistik mencatat jumlah pengangguran pada Agustus 2025 mencapai 7,46 juta orang dengan tingkat pengangguran terbuka (TPT) sebesar 4,85 persen.
Kelompok lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menjadi penyumbang tertinggi angka TPT nasional.
Di Jawa Timur Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) masih 3,88 persen atau sekitar 960 ribu orang.
Lulusan SMK juga mendominasi pengangguran yakni 6,79 persen, sedangkan TPT terendah ada pada pendidikan SD ke bawah sebesar 2,12 persen.
Lanjutnya, Golkar sebagai pendukung pemerintah berharap ada penajaman kolaborasi antar instansi negeri maupun swasta, agar program Presiden Prabowo mengirim 500.000 tenaga kerja ke luar ngeri bisa berjalan dengan baik.
