Banyuwangi (ANTARA) - Tim Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melakukan penilaian validasi lapang dalam kompetisi Innovative Government Awards (IGA) 2025 di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat.
IGA merupakan apresiasi tahunan yang diberikan oleh Kemendagri kepada pemerintah daerah atas keberhasilan melakukan inovasi di bidang tata kelola pemerintahan, peningkatan layanan publik, dan pembangunan.
"Kami datang untuk cek dan melihat langsung inovasi yang telah dilakukan Pemkab Banyuwangi, apakah benar berjalan dan tentunya apakah benar berdampak bagi masyarakat," kata salah seorang tim penilai IGA 2025 Titin Rosmasari di Banyuwangi, Jumat.
Ia bersama tim penilai lainnya memberikan apresiasi Pemkab Banyuwangi setelah mengecek langsung inovasi Banyuwangi karena dampak dari inovasi dirasakan oleh masyarakat.
"Saya melihat sistem di sini sudah bekerja, semua stakeholder ikut terlibat, sehingga semua inovasinya terbukti dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," kata Titin.
Sementara Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengemukakan pada penilaian IGA tahun ini Pemkab Banyuwangi mengajukan 221 inovasi dari berbagai bidang pemerintahan dan pelayanan publik.
Menurut dia, salah satu inovasi Banyuwangi itu yakni Gerakan Hari Belanja ke Pasar Tradisional, UMKM, dan Warung-Warung Rakyat, yang diinisiasi Bupati Ipuk sejak 2021.
Gerakan itu menggerakkan seluruh ASN Pemkab Banyuwangi dan karyawan stakeholder lainnya untuk berbelanja bahan kebutuhan pokok maupun barang lainnya di pasar dan warung-warung terdekat.
"Kegiatan ini dilaksanakan di setiap bulan di tanggal cantik, misalnya 10 Oktober (10/10), 11 November (11/11) dan seterusnya," kata Ipuk.
Sementara hasil dari belanja itu, lanjutnya, didonasikan kepada warga yang membutuhkan, seperti warga miskin, balita stunting, korban bencana alam dan lainnya. "Sehingga selain menggerakkan ekonomi lokal, gerakan ini juga membantu mengatasi permasalahan sosial di Banyuwangi," ucapnya.
Tim penilai IGA 2025 melakukan penilaian validasi lapang di Banyuwangi selama dua hari pada 13-14 November untuk melihat secara langsung sejumlah inovasi Banyuwangi yang masuk dalam penilaian IGA.
Selama di Banyuwangi, tim penilai melakukan sejumlah kunjungan antara lain bertemu salah satu pelaku UMKM serta warga penerima manfaat Gerakan Hari Belanja ke Pasar Tradisional, UMKM dan Warung-Warung Rakyat.
Tim penilai juga mengunjungi sejumlah hotel dan restoran untuk melihat langsung implementasi sistem elektronik pendapatan asli daerah (e-PAD).
Selanjutnya mereka mengecek pelaksanaan inovasi Sijakawangi (sistem Informasi Pajak Daerah Kabupaten Banyuwangi) dan Sipundiwangi (Sistem Pelaksanaan Undian Pajak Daerah Banyuwangi), serta menggali informasi sejauh mana dampak inovasi tersebut terhadap peningkatan kesadaran wajib pajak dan pendapatan daerah.
Sijakawangi adalah sistem untuk meningkatkan transparansi dan efisiensi pengelolaan pajak berbasis digital, sedangkan Sipundiwangi adalah bentuk apresiasi pemkab bagi masyarakat dan pelaku usaha yang tertib administrasi.
Sebagai informasi, Kabupaten Banyuwangi telah tujuh kali berturut-turut sejak tahun 2018 ditetapkan sebagai Kabupaten Terinovatif pada ajang IGA yang diselenggarakan Kemendagri.
