Surabaya (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur mewujudkan pemerataan akses bahan pokok terjangkau hingga daerah pelosok melalui Pasar Murah Ke-119 Tahun 2025 di halaman Masjid Al Mubarok Sunan Drajat Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan.
"Pasar murah ini kami gelar secara rutin di berbagai daerah. Harapannya, sembako bisa terjangkau dengan harga lebih murah, baik dari pasar tradisional maupun pasar modern," ujar Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam keterangan di Surabaya, Rabu.
Khofifah mengatakan kegiatan tersebut menjadi langkah nyata Pemprov Jatim untuk menjangkau masyarakat di daerah yang jauh dari akses pasar tradisional maupun modern.
"Bukan sekadar pasar murah, tapi benar-benar jauh dari harga pasaran maupun HET (Harga Eceran Tertinggi). Mungkin saja Jawa Timur ini yang paling sering menggelar pasar murah dibanding provinsi lain,” katanya.
Ia menegaskan bahwa pemerataan daya beli masyarakat berdampak positif terhadap stabilisasi harga bahan pokok dan pengendalian inflasi daerah.
"Kita ingin bahwa seluruh masyarakat Jawa Timur sama rata merasakan kemudahan akses terhadap kebutuhan pokoknya. Di manapun mereka, keterjangkauan bahan pokok adalah tujuan utamanya," ujar Khofifah.
Gubernur juga mengajak seluruh pihak untuk berkolaborasi mewujudkan pemerataan daya beli masyarakat di seluruh wilayah Jawa Timur.
"Setiap kali kami hadir di Pasar Murah, masyarakat selalu antusias hampir tidak pernah sepi pembeli. Ini artinya kita masih harus bekerja keras, keliling untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," ujarnya.
Dalam Pasar Murah tersebut, berbagai bahan kebutuhan pokok dijual jauh lebih murah dibandingkan harga pasar.
Misalnya, beras premium dijual Rp14.000 per kilogram, beras SPHP Rp11.000 per kilogram, gula pasir Rp14.000 per kilogram, minyak goreng Minyakita Rp13.000 per liter, serta telur ayam Rp22.000 per pak.
Warga yang hadir pun menyampaikan rasa terima kasih. Suwati (60), warga Drajat, mengaku terharu setelah menerima satu sak beras SPHP dari Gubernur Khofifah.
"Alhamdulillah, 'matur nuwun' Ibu Gubernur. Kami ini rakyat kecil, jualan saya sedang sepi. Bantuan beras ini sangat membantu," ucapnya.
Sementara itu, Azizah (28), yang datang bersama putranya Bimbim (3), mengatakan merasa senang berbelanja di Pasar Murah Pemprov Jatim.
“Kami terbantu sekali. Harganya murah sehingga walau memang harus mengantre tapi saya tetap semangat,” katanya.
