Pasuruan, Jawa Timur (ANTARA) - Bupati Pasuruan Rusdi Sutejo menegaskan bahwa seluruh bangunan pondok pesantren (ponpes) di wilayah setempat penting untuk dilakukan pemeriksaan kelayakan bangunan demi menciptakan keamanan dan keselamatan para santri.
Rusdi menegaskan, di Pasuruan, Rabu, bahwa analisa kelayakan pondok pesantren bukanlah hal yang mengerikan, melainkan justru dapat membantu pihak ponpes dalam menciptakan keamanan dan keselamatan para santri dalam mengenyam ilmu agama di pondok pesantren.
"Ini bagian dari kebijakan Pemerintah Pusat agar daerah juga melaksanakannya. Dan kami tegaskan bahwa analisa kelayakan bangunan ponpes bukan sesuatu yang mengerikan tapi membantu semuanya," kata Rusdi saat menghadiri silaturahmi para Pengurus Pondok Pesantren se-Kabupaten Pasuruan di Pasuruan, Rabu.
Menurutnya, sebagai langkah awal yang dapat dilakukan ponpes adalah dengan mengajukan sertifikasi laik fungsi (SLF) ataupun Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) ke Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman.
Ia pun menegaskan bahwa seluruh biaya proses pengajuan tersebut akan ditanggung oleh pemerintah daerah setempat.
Rusdi turut menjelaskan bahwa jika dalam proses permohonan baik SLF maupun PBG bangunan ponpes terkait dinyatakan tidak layak, maka pemerintah akan menggandeng Persatuan Insinyur Indonesia (PII) agar dapat memberikan rekomendasi kepada pemilik gedung untuk memperbaiki bagian-bagian yang dianggap kurang aman.
"Semua ini dilakukan semata-mata demi mengantisipasi kejadian serupa seperti yang dialami Ponpes Al Khoziny Sidoarjo," kata Rusdi.
