Madiun (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun, Jawa Timur akan menyediakan satu tempat penampungan sementara (TPS) organik yang khusus untuk menampung sisa makanan dari kegiatan program Makan Bergizi Gratis (MBG) hasil olahan 16 dapur sehat di Kota Madiun.
"Untuk Kota Madiun itu, program MBG menyasar sekitar 51 ribu siswa dengan 16 dapur setiap harinya. Kegiatan itu pasti ada sampah dari sisa makanan ataupun sayur yang dimasak. Untuk menampung sampah tersebut, pemkot akan menyediakan satu TPS," ujar Wali Kota Madiun Maidi saat peresmian dapur sehat SPPG di Jalan Ciliwung Kota Madiun, Senin.
Menurutnya, penyediaan TPS khusus sampah dari sisa MBG tersebut adalah untuk menjawab target Kota Madiun zero sampah pada tahun 2027. Sehingga, sampah-sampah yang masuk ke TPS akan langsung diolah. Di antaranya ada yang untuk pakan ternak dan lainnya diolah di mesin pembakar sampah incinerator.
"Selain untuk mendukung program makan bergizi siswa, dapur sehat SPPG juga diarahkan agar tidak menimbulkan sampah," katanya.
Seperti diketahui, Pemkot Madiun di bawah kepemimpinan Wali Kota Maidi memiliki target bebas sampah pada tahun 2027. Untuk itu Pemkot Madiun berupaya melakukan transformasi pengelolaan gunungan sampah pasif di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Winongo menjadi kawasan hijau produktif dengan Proyek Piramida Giza Bukit Buah.
Sedangkan pengelolaan sampah dari rumah tangga, Pemkot Madiun mendorong agar sampah tersebut dipilah dan diproses dengan alat incinerator di tingkat Tempat Penampungan Sementara (TPS) dengan melibatkan petugas dan pokmas di tiap kelurahan.
Untuk pelatihan pengolahan sampah berkelanjutan, Pemkot Madiun juga menggandeng Departemen Teknologi Lingkungan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.
